Berita Kesehatan: Kenali Tanda-Tanda Anak Yang Kekurangan Gizi

By Fadhila Auliya Widiaputri, Selasa, 16 Oktober 2018 | 18:01 WIB
Tanda-tanda anak kekurangan gizi ()

Ada beberapa faktor-faktor penyebab gizi buruk, yaitu asupan gizi dan pemahaman tentang makanan yang aman untuk dimakan, penyakit menular, lingkungan, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan pola asuh orangtua.

Anak-anak yang kekurangan gizi biasanya akan memberikan tanda-tanda:

- Kurang nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman

- Kelelahan dan mudah tersinggung

- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

- Selalu merasa dingin

- Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh

- Sering sakit dan susah sembuh

- Waktu penyembuhan lebih lama bila mengalami luka

- Risiko komplikasi yang lebih tinggi setelah operasi

- Depresi

Dalam kasus yang lebih parah:

- Sulit bernafas

- Kulit menjadi tipis, kering, tidak elastis, pucat, dan dingin

- Pipinya tampak cekung dan mata cekung, karena lemak menghilang dari wajah

- Rambut menjadi kering, jarang, dan mudah rontok

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Bakteri Menyerang Perut Anak Nia Ramadhani, Makanan Sehat Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat mencegah perkembangan dan komplikasi kekurangan gizi.Untuk mencegah kekurangan gizi, Moms bisa mengikuti pedoman gizi seimbang.

Makanan bergizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah seimbang.

Gizi seimbang ini dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan serta pemeliharaan tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan otak.

Terdiri atas zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

 

Baca Juga : dr. Tompi: Tidak Ada Jurnal Yang Menjelaskan Penggunaan Filler atau Benang Untuk Meninggikan Hidung

Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting yang terdiri atas karbohidrat sederhana (gula) dan karbohidrat kompleks (beras, jagung kentang, tepung beras, havermut).

Setiap gram karbohidrat memberikan energi 4 kkal. Kecukupan karbohidrat yang dianjurkan sekitar 50-60% dari energi total.

Jumlah ini sebaiknya dipatuhi agar anak tidak kegemukan atau bahkan obesitas.