Hasil Studi: Posisi Tidur Terlentang Tetap Paling Aman Untuk Bayi

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 25 Oktober 2018 | 14:40 WIB
Rekomendasi untuk meletakkan bayi terlentang berlaku untuk bayi sepanjang tahun pertama kehidupan (What To Expect)

Nakita.id.- The American Academy of Pediatrics baru saja merekomendasikan kembali agar bayi yang sehat ditidurkan terlentang  karena ini adalah posisi teraman bagi seorang bayi untuk tidur.

Menempatkan bayi tidur terlentang mengurangi risiko  sindrom kematian bayi mendadak (SIDS/Sudden Infant Death Syndrome), penyebab kematian bayi terbanyak di Amerika Serikat pada bayi di  tahun pertama kehidupannya.

Baca Juga : Bukan SIDS! Ternyata Cucu Aa Gym Meninggal karena Gangguan Pembekuan Darah, Simak Fakta Penyakit ini!

Alasan sebenarnya untuk kajian tidur terlentang tidak pasti, tetapi mungkin terkait dengan temuan yang menunjukkan bahwa bayi yang tengkurap mendapat lebih sedikit oksigen dan mengeluarkan karbondioksida lebih sedikit dari tubuhnya akibat hidungnya merapat ke kasur/alas tidur.

Selain itu, temuan terbaru menunjukkan bahwa daerah-daerah tertentu dari otak mungkin kurang berkembang pada bayi yang meninggal akibat SIDS.

Menghubungkan kondisi otak dengan SIDS masih terus menjadi kajian mengingat ketika bayi tidur (tengkurap), ada bayi-bayi yang bisa berjuang dan ada yang gagal untuk bangun ketika napasnya mulai sesak (akibat hidungnya tertutup).

Baca Juga : Berita Kesehatan: Untuk Pertama Kalinya, Peneliti Menemukan Plastik Dalam Kotoran Manusia!

Karena tidak mungkin untuk mengidentifikasi bayi mana yang mungkin tidak normal, dan karena hubungan antara SIDS dan posisi tidur sangat kuat, Akademi menyarankan agar semua bayi ditidurkan terlentang.

Beberapa dokter pernah berpikir bahwa tidur di samping mungkin merupakan alternatif yang masuk akal untuk mengembalikan posisi, tetapi bukti terbaru menunjukkan bahwa tidur samping juga harus dihindari karena alasan keamanan.

Rekomendasi untuk meletakkan bayi  terlentang berlaku untuk bayi sepanjang tahun pertama kehidupan.

Namun hal ini sangat penting selama enam bulan pertama, ketika insiden SIDS adalah yang tertinggi.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Ikan Lokal Ternyata Lebih Kaya Kandungan Gizinya

Bahkan ketika Moms yakin bayi berbaring telentang ketika akan tidur, penting juga untuk tidak menempatkan bayi pada permukaan yang lembut dan membelesak seperti bantal, selimut, kulit domba, atau kantong kacang.

Bahkan bahan lembut yang digunakan untuk diisi mainan,  yang mungkin menghalangi jalan napasnya jika wajah bayi 'terbenam' di benda-benda ini.

Juga hindari dia tidur di kasur air, sofa, atau kasur yang empuk. Kasur tempat tidur yang tertutup oleh seprai adalah tempat tidur teraman.

Baca Juga : Perusahaan Jepang Membayar Mahal Karyawan Yang Jam Tidurnya Bagus

Simpan semua mainan lembut dan boneka binatang dari tempat tidur anak Moms sepanjang masa bayi.

Jaga suhu di kamar bayi Moms agar tetap nyaman dan jangan menempatkannya di dekat AC atau ventilasi pemanas, jendela terbuka, atau sumber udara lainnya.

Gunakan pakaian tidur (seperti piyama terusan)  tanpa penutup lainnya, sebagai alternatif untuk selimut.

Baca Juga : Karena Kelaparan Seorang Ayah Di Korea Utara Tega Memakan Dua Anaknya.

Dot juga dapat membantu mengurangi risiko SIDS. Namun, jika bayi Moms tidak menginginkan empeng atau jika itu jatuh dari mulutnya, jangan paksakan.

Jika Moms menyusui, tunggulah sampai menyusui sudah mapan, biasanya sekitar tiga atau empat minggu, sebelum menggunakan dot.

Saat tidur terlentang penting, bayi Moms juga harus meluangkan waktu bermain dengan gaya tengkurap (tummy time) kala Si Kecil terjaga dan tetap perlu diamati.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Salad Bagus Untuk Diet? Hitung Dulu Kandungan Kalori dan Nutrisinya

Mengangkat kepala saat tengkurap akan membantu bayi  mengembangkan otot bahu dan kontrol kepalanya, serta menghindari munculnya bintik-bintik datar di bagian belakang kepalanya.(*)