Diet 16: 8 Efektif Menurunkan Berat Badan, Tapi Adakah Risikonya?

By Fadhila Afifah, Senin, 29 Oktober 2018 | 10:03 WIB
Diet 16:8 dan risikonya untuk tubuh (Pexels)

"Puasa yang kelamaan bisa menjadi kebiasaan yang tidak sehat dan menyebabkan hubungan yang kacau dengan makanan," tulisnya.

Ia juga menambahkan bahwa orang-orang dengan riwayat gangguan makan (eating disorder) mungkin merasakan gejala ketika mencoba untuk membatasi waktu makan dengan diet 16:8 ini. 

Secara keseluruhan, diet 16: 8 cukup aman dan mungkin tidak terlalu berbeda dari jadwal makan reguler jika Moms menggunakan pola jam 10 pagi hingga 6 sore.

"Diet 16: 8 adalah cara lain untuk menurunkan berat badan, dan saat ini kita miliki bukti ilmiah untuk mendukungnya," kata penulis utama Krista Varady berkilah.

Baca Juga : Penyebab dan Gejala Vanishing Twin Syndrome, Alias Kembar yang Hilang

"Saat membicarakan penurunan berat badan,  seseorang perlu menemukan cara apa yang berhasil untuknya. Karena keberhasilah diet akan mengarah pada kesehatan metabilik yang baik."

Perlu diingat Moms, diet 16:8 akan berhasil bila dilakukan bersama dengan gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah tepat dan berolahraga rutin. 

Juga sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis, untuk diet yang akan Moms lakukan, sebab setiap individu dapat berbeda-beda. (*)