Berita Kesehatan Bayi: Penyebab Gerakan Bayi Kurang Aktif dalam Kandungan

By Fadhila Auliya Widiaputri, Rabu, 7 November 2018 | 06:30 WIB
Penyebab gerakan bayi tidak aktif di dalam kandungan (BabyCenter)

Nakita.id - Gerakan bayi menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap ibu hamil. 

Biasanya gerakan bayi akan mulai aktif dan terasa jelas sekitar 16 hingga 20 minggu kehamilan.

Mulai usia kehamilan 32 minggu, ibu hamil dianjurkan memantau gerakan janinnya guna memantau kesejahteraan janin.

Baca Juga : Alasan Gerakan Bayi Sangat Penting untuk Perkembangan Otak yang Maksimal

Setidaknya, ada 10 gerakan bayi per hari.

Namun sayangnya, ada beberapa ibu hamil yang mungkin kurang merasakan gerakan bayi.

Bila Moms mengalami hal serupa, beberapa hal ini bisa menjadi penyebabnya.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Seluk Beluk Leukemia, Penyakit Yang Menyerang Shakira Anak Denada

Plasenta anterior

Plasenta anterior adalah salah satu yang terletak di depan bayi atau paling dekat dengan pusar.

Ketika bayi berada di belakang plasenta maka Moms mungkin tidak merasakan gerakan dengan mudah.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Sabun yang Terlalu Banyak Busa Tidak Dianjurkan, Ini Alasannya!

Tidur

Pada kehamilan normal, American Pregnancy Association menjelaskan, dokter merekomendasikan untuk mulai mengitung jumlah gerakan atau tendangan bayi pada 28 minggu kehamilan.

Setidaknya, ada 10 gerakan janin per hari.

Kongres Obstetricians dan Gynecologists dari Amerika menyarankan untuk melakukan hal ini setelah makan dan setidaknya sekali sehari.

Bayi cenderung tidur selama 20 hingga 40 menit setiap kali.

Jika bayi tidak bergerak, kemungkinan bayi hanya tidur.

Diperlukan waktu hingga 2 jam bagi beberapa bayi dan hanya 15 menit bagi yang lainnya untuk membuat 10 gerakan yang dapat Moms amati.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Zee Zee Shahab Alami Penyumbatan Plasenta Saat Hamil Anak Kedua, Apakah itu?

Kelahiran mati

Bayi lahir mati terjadi ketika bayi tiba-tiba meninggal setelah minggu ke-20 kehamilan.

Lebih dari separuh kematian ini terjadi setelah minggu ke-28.

Menurut American Pregnancy Association, dalam 5.000 bayi lahir mati yang diperiksa, 50% dari ibu hamil melihat penurunan gerakan secara bertahap beberapa hari sebelum kematian bayi.

Oleh karena itu, perhitungan gerakan janin sangat penting untuk dilakukan. 

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Orangtua di AS Dilarang Bicarakan Bobot Tubuh Anak, Ini Alasannya!

Pembatasan Pertumbuhan Intrauterine

Pembatasan pertumbuhan intrauterin atau IUGR terjadi ketika bayi lebih kecil dari biasanya selama kehamilan.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Salah Memilih Ikan Bisa Sebabkan Penyakit Autoimun

Laman FamilyDoctor.org menunjukkan bahwa banyak hal dapat menyebabkan pembatasan pertumbuhan, termasuk penyakit ibu, alkohol atau penggunaan narkoba, dan kelainan bentuk plasenta.

Bayi yang berukuran kecil untuk usia kehamilan dapat bergerak sama seringnya dengan bayi berukuran normal, tetapi ibunya mungkin mengalami kesulitan untuk merasakan gerakannya.

Pada kehamilan pertama, gerakan mungkin dirasakan beberapa saat setelah minggu ke-18.

Baca Juga : 5 Daftar Warna Lipstik Agar Wajah Terlihat Fresh dan Awet Muda

Posisi Bayi

Lokasi bayi di rahim pada 23 minggu dapat mempengaruhi kemampuan ibu untuk merasakan gerakan.

Jika bayi menghadap ke tulang belakang ibu, gerakannya mungkin tidak sampai ke perut atau sisi ibu.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Tanda dan Cara Mengatasi Keracunan Pada Anak

Saat bayi tumbuh, anggota badan dapat merenggang cukup jauh agar ibu merasakan setiap gerakan.

Ruang gerak semakin sempit

Mengapa gerakan bisa melambat saat ibu hamil mendekati tanggal persalinan? 

Alasannya sederhana karena bayi semakin besar sehingga kehabisan ruang untuk bergerak.

Mungkin saja bayi tetap aktif di dalam rahim,tetapi ia sama sekali tidak punya ruang untuk melakukan tendangan atau pukulan di usia kehamilan tua.

Idealnya, bayi telah pindah ke posisi kepala di bawah dan akan tetap bertahan hingga persiapan untuk melahirkan.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi Bisa Mematikan, Kenali dan Cegah Sekarang Juga!