Sebabkan Mual Hingga Kejang, Inilah Penyebab Kentang Hijau Berbahaya

By Kunthi Kristyani, Kamis, 8 November 2018 | 18:35 WIB
Ilustrasi penyebab kentang hijau berbahaya (Pixabay/pcdazero)

Nakita.id - Pernahkah Moms memerhatikan kentang yang warnanya mulai berubah menjadi hijau?

Beberapa orang memang tidak peduli dengan warna tersebut, sehingga tetap menggunakan kentang dengan menyingkirkan bagian hijaunya.

Padahal, kentang yang berubah warna menjadi hijau bisa menjadi indikasi bahaya lo, Moms.

Baca Juga : Kentang Bisa Awet Hingga 1 Tahun, Begini Cara Menyimpannya Moms!

Berubahnya kentang menjadi hijau merupakan proses alami.

Ketika kentang terkena cahaya, mereka mulai menghasilkan klorofil atau pigmen hijau tanaman.

Klorofil menyebabkan warna kulit kentang berubah dari kuning atau cokelat muda ke hijau.

Proses ini juga terjadi pada kentang berkulit gelap, meskipun pigmen gelap mungkin menyamarkannya.

Klorofil memungkinkan tanaman memanen energi dari matahari melalui proses fotosintesis.

Baca Juga : Kentang Bisa Bantu Cegah Munculnya Uban Namun Juga Bisa Beracun, Kok Bisa?

Melalui proses ini, tanaman mampu menghasilkan karbohidrat, oksigen, air dan karbon dioksida.

Klorofil yang menyebabkan warna kentang menjadi hijau tidaklah berbahaya.

Namun demikian, perubahan warna hijau pada kentang juga bisa menandakan produksi senyawa beracun yang disebut solanin.

Solanin merupakan racun utama yang diproduksi kentang, bekerja dengan menghambat enzim yang terlibat dalam memecah neurotransmiter tertentu.

Baca Juga : Menyimpan Kentang dalam Kulkas Bisa Sebabkan Kanker, Ini Penjelasannya!

Solanin juga dapat merusak membran sel dan dapat mempengaruhi permeabilitas usus.

Solanin biasanya hadir dalam kadar rendah di kulit dan daging kentang.

Namun ketika kentang terkena sinar matahari atau rusak, kentang menghasilkan lebih banyak solanin.

Jika kentang dengan kandungan solanin tinggi dikonsumsi anak-anak, hal ini bisa membuat mereka sakit.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Trombosit Rendah pada Wanita Hamil Bisa Dihadapi, Tapi Hati-hati dengan ITP

Tanda-tanda keracunan solanin adalah mual, muntah, diare, keringat berlebihan, sakit kepala dan sakit perut.

Gejala yang relatif ringan seperti ini bisa hilang dalam 24 jam.

Dalam kasus yang lebih ekstrem, efeknya lebih parah seperti kejang, kelumpuhan, masalah pernapasan, koma dan bahkan kematian.

Baca Juga : 8 Cara Sederhana dan Alami Usir Cicak dari Dalam Rumah

Apakah mengupas dan merebus kentang efektif melenyapkan solanin?

Penelitian telah memperkirakan bahwa mengupas kentang dapat menghilangkan setidaknya 30% dari senyawa tanaman beracun.

Namun, masih menyisakan racun hingga 70% dari senyawa dalam daging.

Sayangnya, metode merebus, memanggang, memanaskan atau menggoreng, tidak secara signifikan mengurangi tingkat solanin.

Dengan demikian, mereka tidak akan membuat kentang hijau lebih aman untuk dikonsumsi.

Jika kentang hanya memiliki beberapa bintik hijau kecil, Moms bisa memotongnya dan membuang bagian tersebut.

Namun jika kentang sangat hijau atau rasanya pahit (tanda solanin), sebaiknya dibuang saja.

Bagaimana cara mencegah kentang agar tidak berubah hijau?

Penyimpanan kentang yang tepat penting untuk mencegah tingkat solanin yang lebih tinggi berkembang.

Kerusakan fisik, paparan cahaya dan suhu tinggi atau rendah adalah faktor utama yang merangsang kentang untuk memproduksi solanin.

Baca Juga : Bangun Tidur Tiba-tiba Muncul Lebam di Kulit? Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Pastikan untuk memeriksa kentang sebelum membelinya untuk memastikan mereka belum rusak atau sudah mulai menghijau.

Di rumah, simpan di tempat yang sejuk dan gelap.

Kentang harus terbungkus dalam kantong buram atau kantong plastik untuk melindungi mereka dari cahaya.

Menyimpannya di kulkas tidak disarankan, karena terlalu dingin untuk penyimpanan kentang dan justru berbahaya.