Baca: Mengapa Makan Terburu-buru Tak Disarankan?
* Belajar “mengukur” diri
Dari mengenal berbagai rasa, anak akan mengukur sendiri; rasa pedas atau asam seperti apa yang kira-kira masih bisa dia “toleransi”. Anak pun akan berlatih untuk
beradaptasi, rasa seperti apa yang menurutnya masih nyaman untuk disantap.
* Tak pilih-pilih makanan
Dengan mengenal berbagai rasa, si prasekolah juga jadi mudah beradaptasi dengan makanan apa pun. Ini tentu akan mengecilkan risiko anak untuk menjadi picky eater atau suka pilih-pilih makanan.
Nah, siap membebaskan anak mencoba rasa-rasa baru? Namun bagi si kecil yang memiliki alergi atau pencernaannya sensitif (sering sakit perut atau diare), pastikan porsi makanan baru yang ia coba tidak terlalu banyak. Katakan, “Kakak, kalau terlalu banyak makan rujak pedas ini nanti sakit perut. Kalau sakit besok Kakak pup terus, jadi enggak bisa sekolah deh,” atau “Kakak, kalau makan ikan ini Kakak bisa alergi, nanti gatal-gatal. Jadi Kakak boleh coba, tapi sedikit saja.”
Pendekatan dialogis ini akan membuat anak paham dan tidak memaksakan kehendaknya. Ia pun belajar berpikir dan mengetahui konsekuensinya. Sebaliknya, tanpa ada penjelasan, si kecil akan bingung mengapa ia dilarang tapi Mama Papa kok boleh mengonsumsi makanan itu. Jadi, jelaskan dengan sabar ya.
Narasumber: Dra. Rahmitha P. Soendjojo, Psi., psikolog perkembangan anak, dosen luar biasa PGPAUD (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini), Universitas Negeri Jakarta
Penulis | : | Hilman Hilmansyah |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR