Nakita.id - Mama yang sedang hamil sering dapat anjuran supaya berat badannya tidak naik berlebihan. Apalagi kalau Mama sudah termasuk "kelas berat" alias overweight ataupun obesitas sebelum hamil. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) memberi batasan, untuk Mama yang bsebaiknya naik sekitar 6,8-11,3 kg saja. Sementara buat Mama yang obesitas, batasi hingga sekitar 5-9 kg. Dengan begitu, bisa menghindari komplikasi kehamilan dalam segala bentuk.
Tapi, apakah saran ini efektif?
Penelitian dari Northwestern University, Chicago ini menarik untuk disimak. Dalam penelitian, responden secara ketat diawasi kenaikan berat badannya, antara lain dengan mengatur menu makan, aktivitas fisik, hingga kebiasaan makan. Hasilnya, jumlah kenaikan berat badan memang jadi lebih kecil dibandingkan kaum ibu yang tidak dapat pengawasan khusus selama hamil.
Lalu, bagaimana dengan risiko komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, atau berat badan lahir bayi yang cenderung sangat besar? Ternyata tidak ada pengaruhnya. Malahan, angka persalinan caesar cenderung meningkat.
Sebagai kesimpulan dari penelitian ini, Dr. Alan Peaceman, Kepala Bagian Maternal-Fetal Medicine, Departemen Kebidanan dan Kandungan, Northwestern Medicine, menganjurkan supaya sesi konsultasi dengan dokter selama hamil bisa dikembangkan lagi. "Jadi, tidak sekadar bicara soal bagaimana mencegah pertambahan berat badan berlebihan. Tapi juga mempertimbangkan tindakan-tindakan lain yang bisa menurunkan risiko komplikasi yang mungkin terjadi," katanya.
Sementara Dr. Jill Rabin, Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Northwell Health, New Hyde Park, New York, yang turut mengkaji penelitian ini menyatakan bahwa masalah berat badan berlebihan saat hamil sebenarnya adalah masalah yang terjadi jauh sebelum kehamilan terjadi.
"Bisa dikatakan, Mama sebenarnya sudah punya banyak potensi masalah kesehatan sebelum hamil. Termasuk problem pada sistem kardiovaskular atau sistem vital lainnya," kata Rabin.
Itu sebabnya, Mama yang overweight atau obesitas biasanya berisiko menjalani kehamilan yang lebih bermasalah dibandingkan mama dengan berat badan normal. Begitu juga dengan kondisi bayi yang dilahirkan. "Sementara komplikasi serius yang terjadi baru pada saat Mama hamil itu bisa dibilang relatif jarang," tambah Rabin lagi. Jadi, tidak ada hubungannya kenaikan berat badan yang berlebihan dengan komplikasi kehamilan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR