Nakita.id - Variasi nutrisi perlu diberikan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, beberapa dari Ibu mungkin belum memerhatikan kebutuhan yodium pada anak. Padahal, yodium merupakan salah satu mineral yang penting untuk pembentukan hormon tiroid. Hormon ini sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan normal, baik untuk perkembangan fisik maupun mental.
Anak yang kekurangan yodium, artinya juga kekurangan hormon tiroid. Tubuh yang kekurangan hormon tiroid dapat berisiko mengalami gangguan pada pertumbuhannya, seperti stunting (tubuh pendek), otak mengalami hambatan berkembang sehingga anak bisa mengalami keterbelakangan mental, serta kekurangan energi. Tak jarang anak yang kekurangan yodium pada tubuhnya akan menunjukkan kelemahan berpikir, kemunduran fungsi motorik, serta kemungkinan adanya gangguan pendengaran.
Ibu tentu bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan yodium pada anak, karena hanya membutuhkan sekitar 120 mcg per hari untuk anak usia 7 bulan hingga 12 tahun. Penuhi kebutuhan yodium pada anak dengan beberapa cara berikut ini:
1. Pilihlah secara cermat, garam dapur yang Ibu gunakan untuk memasak. Pilih garam yang mengandung yodium.
2. Rutin mengonsumsi makanan laut, seperti ikan, kerang, cumi-cumi, dan rumput laut.
3. Konsumsi pula telur, susu, daging, apel, dan jeruk. Beberapa makanan tersebut juga mengandung yodium yang baik untuk tubuh.
Yang perlu Ibu perhatikan, cadangan yodium dalam tubuh bisa berkurang jika anak terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan. American Academy of Pediatris mengatakan hal ini dapat terjadi karena garam yang terdapat dalam makanan olahan tidak mengandung yodium.
Karena pentingnya yodium untuk tumbuh kembang anak, konsumsi yodium juga harus diperhatikan ibu hamil dan menyusui. Beberapa penelitian menyarankan agar Ibu mengonsumsi suplemen yang mengandung 150 mikrogram yodium dan selalu menyediakan garam beryodium. Pemilihan makanan dengan kandungan yodium juga penting agar total konsumsi yodium pada tubuh bisa mencapai 290 mikrogram per hari.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Deonisia Arlinta |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR