Nakita.id – Ngidam ternyata tak hanya dialami oleh ibu hamil. Baik laki-laki atau perempuan bisa saja memiliki dorongan untuk mengonsumsi makanan tertentu, misalnya cokelat atau makanan yang asin dan gurih. Ternyata hal ini adalah tanda tertentu dari tubuh kita yang mengisyaratkan sesuatu. Berikut kondisi tubuh yang menyebabkan ngidam makanan tertentu:
Baca juga: Ingin Berat Badan Turun? Hindari Konsumsi Makanan Ini Sebelum Tidur
1. Cokelat
Ketika merasa ingin mengonsumsi cokelat, bisa jadi Ibu sedang jenuh dan sedih. Menurut Mizti Dulan, seorang ahli gizi sekaligus penulis buku The All Pro Diet, saat mengunyah cokelat, otak akan mengeluarkan serotonin yang dapat menimbulkan rasa bahagia. Hal ini akan membuat Ibu jadi sangat ingin makan cokelat ketika merasa sedih. Selain itu, ngidam cokelat juga berarti Ibu kekurangan magnesium dan vitamin B. Hal ini akan membuat tubuh tidak nyaman dan menjadi cepat lelah.
2. Makanan pedas
Ngidam makanan pedas, atau makanan berbumbu, membuat mulut ingin sesuatu yang rasanya kuat seperti rasa pedas. Namun ngidam makanan pedas juga bisa merupakan pertanda kekurangan zink yang berakibat mulut akan terasa hambar. Ibu juga bisa mengalami peradangan atau nyeri saat ngidam makanan pedas. Menurut Marnie Loomis dari National College of Natural Medicine, cabai mengandung zat anti-inflamasi yang alami sehingga mungkin saja rasa pedas dapat mengatasi gangguan itu.
Baca juga: Ini Pola Makan yang Bisa Menurunkan Berat Badan Dengan Cepat
3. Makanan asin
Ternyata, Ibu yang terlalu banyak makan makanan gurih akan cenderung ingin lebih banyak makanan asin. “Tubuh akan terbiasa dengan makanan asin sehingga menagih ingin makan lagi dan lagi,” ujar Dulan Michael Tordoff, PhD, ilmuwan dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia. Selain itu menurut Tordoff, keinginan makan makanan asin bisa jadi tanda bahwa kita kekurangan kalsium. Konsumsi garam yang mengandung sodium dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
Baca juga: Mengapa Makan Terburu-buru Tak Disarankan?
4. Makan nasi
Sebuah penelitian dari Massachusetts Institute of Technology menemukan adanya kaitan antara tingginya nafsu makan dengan depresi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa mengonsumsi karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dan melepas serotonin di otak. Setelah makan karbohidrat seperti nasi, tubuh biasanya menjadi lebih enak. Selain itu, ngidam makan nasi juga berarti kita mengalami resistensi insulin sehingga tubuh tak mampu lagi menyerap glukosa dengan sempurna.
Nah, kini Ibu sudah tahu kan, bagaimana kondisi tubuh yang menyebabkan ngidam makanan tertentu?
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR