Nakita.id - Menanti tendangan bayi dari dalam perut mungkin adalah salah satu bagian menyenangkan dari kehamilan. Ada berbagai perasaan yang Ibu alami setiap kali rangkaian tendangan itu datang, mulai dari kaget, senang, hingga terharu.
Bagi Ibu yang hamil pertama kali, ada banyak pertanyaan yang terlintas seputar gerakan bayi di perut ibu hamil. Berikut ini adalah tujuh pertanyaan yang paling sering diajukan seputar tendangan bayi. Yuk simak seperti apa faktanya!
1. Kapan bayi mulai menendang?
Ibu yang hamil pertama kali biasanya baru menyadari pergerakan bayinya saat menginjak usia kehamilan ke-24 minggu. Saat itu, bayi sebenarnya mulai bergerak sejak lama namun Ibu belum mengenali arti gerakan tersebut. Sementara bagi para ibu yang sudah pernah hamil, gerakan bayi di dalam perut akan terasa lebih awal, bahkan sejak minggu ke-12.
2. Kenapa bayi menendang?
Tendangan bayi adalah salah satu bentuk respons terhadap apa yang sedang terjadi. Bila kondisi di sekitar Ibu terlalu berisik, terlalu terang, atau Ibu makan makanan beraroma kuat, bayi terdorong untuk bergerak dan menendang.
Posisinya yang terbatas di dalam perut membuat bayi terkadang meregangkan tubuhnya atau bergerak agar lebih rileks. Saat ibu banyak bergerak, bayi jadi lebih tenang dan tertidur. Studi menemukan, ibu yang rajin latihan meditasi atau yoga selama hamil biasanya memiliki bayi yang lebih tenang di dalam kandungan.
3. Berapa kali bayi normalnya menendang?
Gerakan bayi terjadi kira-kira 15-20 kali sehari, namun itu bukan hanya dalam bentuk tendangan melainkan bisa juga gerakan lainnya. Banyaknya tendangan pada setiap bayi bisa berbeda.
4. Kapan saya harus menghitung tendangan bayi?
Seiring dengan usia kehamilan, Ibu memahami pola gerakan bayi, baik dari segi waktu maupun intensitas gerakannya. Pola ini bisa saja berubah. Tidak perlu cemas bila terkadang Ibu tidak bisa merasakan tendangannya.
Sebagai panduan, inilah tanda Ibu perlu memantau lebih cermat gerakan bayi di kandungan:
* Bayi bergerak atau menendang kurang dari 10 kali dalam kurun waktu 2 jam
* Respons bayi terhadap stimulasi dari luar (seperti suara bising, belaian tangan Ibu ke perut, atau suara Ayah) berkurang atau hilang sama sekali.
* Gerakan bayi terus berkurang hingga dua hari berturut-turut atau lebih.
5. Perlukah mencatat tendangan bayi setiap hari?
Jika kehamilan Ibu tidak termasuk berisiko tinggi, tidak perlu terlalu detail menghitung gerakan bayi setiap waktu. Kebanyakan ibu tidak merasakan gerakan bayi karena sedang sibuk. Namun begitu sudah beristirahat dan berfokus pada bayi, tak lama kemudian Ibu akan merasakan gerakannya.
6. Benarkah bayi bergerak lebih sedikit setelah minggu ke-36?
Memasuki usia kehamilan 36 minggu, ruang gerak bagi bayi semakin berkurang. Tapi, bukan berarti gerakannya lantas jadi lebih sedikit. Sebab, bayi menggunakan tangan untuk mengeksplorasi wajah dan tubuhnya, bermain dengan tali pusat, hingga meraba area di sekitarnya. Pergerakan yang teratur dan berirama menandakan bayi sedang cegukan. Biasanya ia mengalami hal ini pada waktu yang sama setiap hari.
7. Apakah ada yang tidak beres kalau bayi lebih sedikit bergerak?
Berkurangnya gerakan bayi belum tentu menandakan ada yang tidak beres. Namun, ini bisa juga menandakan janin mengalami stres akibat kurangnya asupan nutrisi atau oksigen. Untuk itu, Ibu perlu menjalani pemeriksaan untuk mengetahui penyebab berkurangnya gerakan bayi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR