(Baca juga : Mengajarkan Anak untuk Disiplin dari Kegiatannya Sehari-hari)
3. Berkomunikasi tentang nilai moral secara positif.
Setelah orang tua mencapai kesepakatan satu sama lain mengenai nilai dan harapan yang diinginkan pada anak-anak, orang tua perlu menciptakan parameter. Parameter adalah penentuan nilai umum yang diharapkan mampu diterapkan oleh anak.
Hal ini ditunjukkan oleh contoh-contoh sesuai keinginan orangtua untuk bisa diterapkan pada anak-anaknya. Energi kreatif yang digunakan orangtua dalam berbagai situasi untuk mengkomunikasikan parameter ini memerlukan gambaran yang lebih jelas dan lebih terfokus pada anak agar ia memahami apa yang orang tua maksud.
4. Tetapkan batasan dan harapan.
Orangtua menetapkan batasan dan harapan saat mereka menyatakan peraturan tentang apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan anak. Karena orangtua mengamati perilaku anak erta melihat bahwa anak tersebut sering berada di luar parameter yang telah ditentukan. Orangtua pasti akan melihat ketidaksesuaian antara parameter (nilai yang diinginkan) dan perilaku anak yang tidak pantas. Untuk memindahkan anak kembali ke dalam garis parameter, orang tua perlu memberi tahu anak aturan tentang apa yang dapat dan tidak dapat anak lakukan.
(Baca juga : Ingin Disiplin. Ajarkan Konsistensi Pada Anak)
5. Siapkan anak dengan konsekuensi yang diantisipasi.
Setelah parameter dan batas yang sesuai ditetapkan, persiapan situasional secara logis akan mengikuti. Situasi tertentu yang akan terjadi, seperti mengunjungi kerabat, pergi ke tempat ibadah, dan melakukan perjalanan seharian mensyaratkan agar orangtua mempersiapkan anak-anak sesuai dengan harapan Ayah dan Ibu yang lebih spesifik.
Orangtua perlu memberikan anak antisipasi atas penghargaan atau konsekuensi hukuman atas perilaku yang tidak pantas. Dengan menguraikan harapan orangtua kepada anak tersebut, orangtua menyiapkan pilihan secara ‘paksa’ yang mampu meningkatkan kemungkinan anak tersebut menampilkan perilaku yang disetujui secara sosial.
6. Lakukan tanya-jawab.
Setelah diadakan sebuah acara tertentu, orangtua perlu menanyakan anak-anak tentang bagaimana segala sesuatunya berjalan sesuai persepsi Ayah dan Ibu. Anak-anak harus diperingatkan dan dievaluasi segera setelah adanya kejadian situasional.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR