Nakita.id - Salah satu gangguan yang sering terjadi saat tidur adalah mendengkur atau ngorok.
Tidur pasti akan menjadi terganggu bila ada seseorang yang tidur mendengkur.
Mendengkur saat tidur kerap dianggap sepele bagi sebagaian orang.
Mereka yang biasa mendengkur akan tetap bisa tidur nyenyak meski dengan suara keras.
Semua orang mungkin juga pernah merasakan tidur mendengkur karena kelelahan.
BACA JUGA: Tip Membuat Kaus Kaki Anak Anti Selip Ala Sarwendah, Moms Bisa Coba Di Rumah!
Atau bahkan memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur.
Hal itu bisa terjadi pula pada ibu hamil. Moms yang sedang hamil juga bisa mengalami tidur mendengkur, yang biasanya terjadi ketika trimester kedua.
Itu terjadi karena pertumbuhan rahim dan janin yang menekan diafragma membuat Ibu hamil jadi sulit bernapas, termasuk ketika sedang tidur.
Perubahan ini membuat napas Moms yang sedang hamil menjadi berat.
Namun, apakah sebenarnya aman bagi Moms hamil untuk tidur mendengkur?
Adakah risiko bagi bayi yang ada di dalam kandungan ibu hamil?
Melansir dari Babycenter.com, James J. Herdgen, seorang pulmologis menjelaskan bahwa mendengkut mungkin tidak aman untuk ibu hamil dan juga bayinya.
Ini dapat memiliki efek negatif pada kehamilan dan juga bayi jika Moms memiliki dengkuran kronis.
Dengkuran kronis yang dimaksud adalah bila Moms tidur mendengkur setidaknya beberapa kali seminggu.
Mengapa demikian? Karena jika Moms mendengkur hampir setiap malam, Moms berisiko mengalami sleep apnea.
Sleep apnea yang artinya henti nafas saat tidur dapat berdampak langsung pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
Sleep apnea ini menyebabkan jeda intermiten atau terputusnya aliran pernafasan Moms sementara waktu saat tidur.
Ketika Moms berhenti bernafas berulang kali, tubuh Moms akan kekurangan oksigen.
Sleep apnea pada kehamilan biasa dikaitkan dengan sejumlah kasus pada ibu hamil.
Diantaranya seperti menyebabkan insidensi edema (pembengkakakn) yang lebih besar, kantuk di siang hari, hipertensi, dan hiperglikemia (gula darah tinggi).
Edema adalah akumulasi cairan di dalam jaringan yang menyebabkan tangan, pergelangan kaki, kelopak mata, dan bagian tubuh lainnya membengkak.
Perempuan hamil yang mendengkur sering memiliki prevalensi kelahiran sesar yang lebih tinggi dan bayi lahir dengan berat rendah.
Selain itu juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami depresi selama kehamilan.
BACA JUGA: Terinspirasi Makanan di Restoran, Cynthia Lamusu Buatkan Ini untuk Si Kembar
Selama ini, belum pernah ditemukan adanya perbedaan dalam perkembangan otak atau fisik bayi yang dikandung oleh perempuan yang menderita sleep apnea selama kehamilan.
Tapi, dalam sebuah penelitian, mereka memiliki skor perkembangan sosial yang lebih rendah pada usia 12 bulan dibandingkan dengan bayi yang ibunya tidak mengalami sleep apnea saat hamil.
Untuk itu, bila Moms sedang hamil dan sering mengalami tidur mendengkur dan menunjukkan gejala sleep apnea, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, Moms.
Mengobati sleep apnea selama kehamilan dapat memiliki manfaat kesehatan yang positif baik bagi Moms maupun bagi bayi dalam kandungan Moms.
Adapun perawatan yang dapat dipilih untuk mengatasi tidur mendengkur antara lain sebagai berikut.
Mesin continuous positive airway pressure (CPAP) untuk membantu Moms bernafas lebih mudah saat sedang tidur.
Ada pula perangkat mandibular advancement, yang menggerakkan rahang bawah ke depan saat kita tidur.
Alat semacam ini membantu mengurangi penutupan di bagian belakang tenggorokan, penyebab utama sleep apnea.
Atau, Moms bisa juga menggunakan alat latihan yang berguna mereduksi keparahan sleep apnea dengan membantu Moms menghindar dari posisi tidur tertentu.
BACA JUGA: Unggah Foto Saat Bayi, Wajah Celine Evangelista Malah Mirip Stefan?
Nah, itu tadi beberapa perawatan yang bisa Moms gunakan untuk mengurangi risiko sleep apnea.
Namun, bila kondisinya semakin parah sebaiknya Moms segera menghubungi dokter dan berkonsultasi.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com,baby center,nakita.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR