Nakita.id - Moms, saat ini berbagai metode belajar anak sudah semakin bervariasi. Tujuannya tak lain untuk membantu tumbuh kembang Si Kecil semakin optimal.
Untuk itu, saat memilihkan sekolah untuknya, Moms tak bisa mengesampingkan metode belajar apa yang akan diterapkan pada Si Kecil.
Apalagi, di era digital saat ini orangtua tak bisa lagi menutup mata dari perkembangan teknologi.
BACA JUGA: Wow, Anak Mahir Berbahasa Asing Dapat Menambah Kecerdasannya!
Sisi positifnya, teknologi juga dapat membantu Si Kecil mengembangkan kecerdasan dan keterampilannya.
Salah satunya sistem atau metode belajar dari Amerika berbasis "STEAM".
Metode pembelajaran STEAM ini sangat cocok untuk membesarkan anak di tengah perkembangan era digital yang semakin pesat.
Apa itu STEAM? STEAM merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering, Arts, and Maths.
Mengadopsi metode pembelajaran ini, pendidikannya menekankan pengembangan pola pikir yang tak hanya fokus pada satu bidang saja Moms.
BACA JUGA: Rahasia Tumbuh Kembang Anak Cerdas, Ternyata Dari Indra Penciumannya!
"STEAM dengan pendekatannya yang integrasi, itu menjadikan pembelajaran di kelas lebih bermakna dan menyenangkan.
Kita percaya fun learning itu sangat menyenangkan, fun learning is important, tapi selain itu harus juga meaningful," ungkap Frida Dwiyanti, Kepala Sekolah Sampoerna Academy School, dalam acara Talkshow "Make Your Children Future-Ready from an Early Age", Kamis (22/3/2018) di Sampoerna School, Jakarta Selatan.
Kemudian, Frida juga menjelaskan pembelajaran eksak seperti sains dan matematika diajarkan dengan cara yang friendly, lebih disukai dan menyenangkan.
Nah, sebenarnya metode belajar STEAM ini juga dapat Moms terapkan di rumah lo.
Sederhananya, saat Moms mengajarkan Si Kecil bagaimana cara merebus air.
Jika dilihat, pembelajaran dasarnya memang bagaimana 'cara memasak', langkah demi langkah.
BACA JUGA: Jangan Minum Air Putih Sebelum Tidur, Ini Dampaknya yang Tak Disadari
Eits bukan hanya itu, saat merebus air, ada proses sains di dalamnya.
Yaitu saat terjadi proses penguapan air.
Nah dengan begitu, bukan hanya keterampilan memasak saja yang diajarkan tapi pembelajaran sains pun ada.
"Manakala anak masih bayi atau dibawah lima tahun, sains is everywhere, in everyday life, bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari," kata Frida.
Bagaimana dengan teknologi?
Moms tentunya menyadari, perkembangan teknologi semakin canggih, sehingga belajar menggunakan teknologi pasti akan ada manfaatnya.
Namun perlu diingat, penggunaannya harus difilter oleh Moms dan Dads sebagai orangtua.
BACA JUGA: Hampir Terlupakan, Permainan Tradisional Punya Manfaat Tak Disangka
"Orangtua harus diberi edukasi tentang bagaimana menggunakan teknologi untuk pembelajaran anak, juga harus disesuaikan dengan usia anak," lanjut Frida.
Bagaimana dengan Engineering ?
"Anak-anak perlu diajak berpikir secara logika, itu yang perlu digali agar cara berpikirnya semakin dewasa semakin bermakna semakin ke arah engineering,"
Sedangkan pembelajaran Arts sesuatu yang melibatkan kreativitas Si Kecil.
Bagaimana otak kanan, motorik kasar dan halusnya dapat diasah melalui kegiatan yang menyenangkan.
Matematika sama seperti pembelajaran sains tadi, dapat diajarkan pada anak dengan cara yang fun, meaningful and enjoying.
BACA JUGA: Tak Pintar Matematika Bukan Berarti Anak Bodoh, Potensinya Bisa Jadi di Bidang Lain
Nah Moms, STEAM pada akhirnya diharapkan mendorong minat dan kecintaan Si Kecil terhadap sains dan teknologi, sejak dari masa pra-Taman Kanak-kanak (TK).
Ini karena media pembelajaran banyak juga menggunakan game dan gadget.
Siswa diarahkan untuk tidak memanfaatkan keduanya sebagai permainan saja, sebagaimana yang sering dikhawatirkan orangtua, tetapi juga menjadikannya pendukung yang efektif dalam proses pembelajaran.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR