Nakita.id - Apakah si batita suka menyuruh-nyuruh dan bersikap bossy?
Usia batita adalah masa otonomi dan egosentris. Pada usia ini, anak ingin menunjukkan superioritas dengan cara menyuruh orang lain untuk melakukan apa yang diinginkannya. Penyebabnya bisa lantaran faktor bawaan atau faktor lingkungan.
Beberapa anak bersikap bossy karena mewarisi watak keras dari orangtuanya. Namun, faktor lingkungan juga punya pengaruh besar. Perilaku bossy yang kerap diperlihatkan orangtua pada pengasuh, misalnya, akan mudah ditiru oleh batita. Begitu pula jika orangtua membiarkan saja perilaku bossy pada anak dan malah melayaninya.
Perilaku bossy pada anak sebenarnya memiliki dampak positif, seperti anak menjadi berani dan menonjol dalam kelompok sosialnya. Tetapi bila tidak dikelola dengan baik, sikap bossy pada anak akan membuatnya dijauhi teman-temannya. Karena itulah kebiasaan suka menyuruh-nyuruh ini tetap perlu dibenahi.
Untuk awalnya, biasakan si kecil selalu mengucapkan kata “tolong” ketika meminta sesuatu. Jangan layani bila ia meminta dengan cara berteriak- teriak. Katakan, “Kalau Adek bicara dengan teriak-teriak, Ibu enggak mau memenuhi permintaan Adek.”
Saat anak memerintah teman-temannya, bisikkan anak untuk meminta dengan sopan. Jika batita masih memaksa keinginannya dengan cara bossy, tinggalkan ia beberapa menit (time out). Begitu anak kembali tenang, minta ia mengulangi permintaannya dengan sopan. Lakukan secara konsisten. Sesekali ajak anak bermain peran bagaimana meminta sesuatu dengan beretika. Beri pujian bila ia dapat memberi perintah dengan sopan.
Narasumber: Ellen Susilo, MPsi, Psikolog dari Lifespring Counseling Center
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR