Nakita.id – Saat ini, masyarakat memiliki stigma bahwa perempuan cantik itu yang memiliki kulit putih.
Ternyata, anggapan ini sudah ada sejak zaman dahulu.
Dalam sejarah Eropa, wanita dengan kulit pucat yang nyaris seputih susu adalah yang tercantik.
BACA JUGA : Potret Manja Raphael Moeis Kepada Ayahnya Bikin Warganet Gemas!
Hal ini melekat kuat dan bahkan terikat dalam struktur sosial masyarakat Eropa.
Jika seorang wanita berkulit seputih dan sehalus porselen, itu menunjukkan kasta sosial yang tinggi.
Artinya, wanita itu telah bergelimang harta dan tidak perlu bekerja keras di bawah sinar matahari.
Untuk mewujudkan kulit seputih poselen inilah, wanita Eropa di abad ke-17 dan 18 menggunakan krim Ceruse.
Ceruse diklaim mampu membuat kulit jadi putih mulus seperti porselen dalam waktu yang singkat.
Ceruse terbaik dengan efek paling putih dihasilkan di Venesia, Italia.
Cara memakai pasta putih ini sama seperti memakai masker, dan diaplikasikan ketika wajah dalam keadaan lembap.
BACA JUGA : Ayu Dewi Heboh Nyanyi Lagu Uptown Funk-Bruno Mars, Eh Yang Disorot Malah Ekspresi Supir!
Beberapa wanita mencampurnya dengan putih telur sehingga maskernya jadi kaku dan mereka menahan diri untuk tidak tersenyum.
Meski begitu, ceruse mengandung timah putih dalam jumlah yang cukup banyak.
Timah putih inilah yang menyebabkan banyak wanita keracunan dan sering menyebabkan iritasi kulit.
Sayangnya, banyak wanita yang justru menambah kadar pemakaian krim ceruse saat kulit mereka mulai iritasi.
Berbagai gejala awal keracunan timah putih antara lain: mual, nyeri otot, masalah ginjal, masalah sistem saraf hingga tuli.
Beberapa pengguna krim ceruse yang sangat sensitif mengalami kerontokan dan kebotakan rambut yang sangat parah.
BACA JUGA : Dianggap Menantu Kesayangan, Begini Jawaban Nia Ramadhani
Dari sinilah tren melukis alis dan memakai rambut palsu mulai marak dilakukan.
Hingga pada tahun 1603, kematian Ratu Elizabeth I dipercaya terjadi akibat terlalu banyak penggunaan krim ceruse.
Ratu Elizabeth I ternyata memiliki bekas korosi kulit wajah akibat ceruse.
Selain itu, bangsawan yang juga disebut sebagai Ratu Kecantikan, Maria Gunning alis Countess of Coventry juga meninggal.
Maria memang terlihat punya warna kulit yang pucat sempurna berkat krim Ceruse.
Maria of Coventry meninggal di tahun 1760 di usia 27 tahun.
Sejak saat itu, krim Ceruse mulai ditinggalkan oleh para pecinta kecantikan.
Artikel ini pernah tayang di Intisari.grid.id dengan judul “Krim Pemutih Wajah Ini Dianggap Paling Manjur Sekaligus Berbahaya, Jangan Tergoda Mencoba Ya"
Source | : | intisari |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR