Nakita.id - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita.
Tak hanya di dunia tetapi juga di Indonesia.
Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap untuk kanker payudara tercatat paling banyak, yakni 12.014 orang.
Nah, berbicara mengenai kanker payudara, ada anggapan bahwa payudara besar memiliki risiko lebih besar pula terkena kanker payudara.
Benarkah?
BACA JUGA: Tak Hanya Enak, Keju Juga Dapat Jauhkan Penyakit Jantung dan Stroke
Sebuah penelitian dalam jurnal BMC Medical Genetics memang pernah menyatakan bahwa payudara yang besar memiliki risiko lebih besar pula terkena kanker payudara.
Sebab dengan ukuran yang besar, payudara memiliki kemungkinan yang lebih besar pula memiliki sel yang bisa menjadi kanker.
Penelitian ini dilakukan oleh Nick Eriksson dan rekan-rekannya dari perusahaan genomik 23andMe yang berbasis di California.
Dalam penelitian ini, Eriksson dan rekan-rekannya menganalisis data lebih dari 16.000 pelanggan wanita yang telah diperksa genetiknya.
BACA JUGA: Fakta di Balik Adegan Serangan Jantung Yang Biasa Terjadi dalam Film
Mereka mencari Polimorfisme nukleotida tunggal atau SNP beberapa wanita tersebut.
Dimana SNP merupakan salah satu bentuk variasi materi genetik yang ditunjukkan oleh perbedaan nukleotida tunggal di dalam susunan rangkaian basa DNA.
Setelah membandingkan data genetik beberapa wanita tersebut dengan informasi ukuran bra mereka, ditemukan bahwa tujuh SNP yang teridentifikasi sangat terkait dengan ukuran payudara.
Tiga diantaranya telah dikaitkan dengan risiko kanker payudara.
Eriksson menjelaskan dengan sederhana bahwa temuan tersebut bisa jadi karena besarnya ukuran payudara mempengaruhi banyaknya sel yang bisa menjadi kanker.
BACA JUGA: Wah, Riset mengatakan Berbelanja Sama Halnya Dengan Berolahraga
Namun Edith Perez, spesialis kanker payudara sekaligus wakil direktur di Mayo Clinic Cancer Center mengatakan, keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah bahwa penurunan berat badan dapat mempengaruhi ukuran payudara seorang wanita.
Misalnya, ketika wanita mengalami kenaikan berat badan dan obesitas maka ia akan memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Terlebih ketika ia telah menopause.
BACA JUGA: Cukup 20 Menit, Konsep Bermain Ini Dapat Bantu Si Kecil Lebih Cerdas
Selain itu, Perez juga mengungkapkan bahwa penelitian ini tidak mengontrol faktor apapun yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Misalnya seperti penggunaan alkohol atau kepadatan payudara.
"Cara saya melihatnya adalah ini penelitian yang menarik, tetapi saya tidak berpikir itu berdampak besar pada cara kita stratifikasi risiko kanker payudara," ungkapnya.
Perez pun menambahkan bahwa penelitian ini dilakukan oleh perusahaan komersial yang mana hasilnya tentu berbeda dengan analisis data independen.
Sehingga menurut Perez penelitian ini harus dipertimbangkan.
BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Source | : | huffingtonpost.co.uk |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR