1. Ibu mengalami depresi berat saat hamil.
Misalnya, kesedihan karena kehilangan orang tua atau sanak keluarga.
2. Proses persalinan yang diharapkan normal (fisiologis) menjadi berjalan patologis (dengan tindakan, seperti vakum atau operasi caesar).
Ketidaksiapan dan kekecewaan ibu dapat memengaruhi mood setelah melahirkan dan membuat seorang ibu terus tenggelam dalam perasaan bersalah atau menyesal.
BACA JUGA: Ingin Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan? Ikuti Tips ini Moms!
3. Bayi yang lahir tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Misalnya ada kelainan, bayi lahir dengan berat rendah, bayi kuning, bayi lahir dengan kondisi yang tidak normal, bahkan hanya karena jenis kelamin tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Persepsi terhadap pelayanan petugas.
Misalnya, petugas yang diharapkan ramah, membantu, dan memberikan dukungan dalam proses persalinan, terlalu kaku bahkan tidak kooperatif. Perlakuan petugas ini dapat memengaruhi kepercayaan diri ibu.
5. Persepsi pada citra tubuh.
Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk payudara, perut, penimbunan lemak, pigmentasi kulit serta tanda regangan pada kulit membuat tubuh wanita menjadi tampak jelek menurut persepsinya.
BACA JUGA: Sedikit yang Tahu, Produk Bayi ini Dapat Membuat Ibu Cantik Sempurna
Persepsi ini memberikan pengaruh yang berarti bagi wanita yang selalu ingin tampak rapi, ideal, dan menjaga tubuh. Terkadang, beberapa wanita juga merasa khawatir jika dirinya sudah tidak menarik lagi bagi suaminya.
Source | : | Baby blues/ dr. Soffin Arfian Sp.OG/ Tiga Serangkai |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR