Dalam beberapa penelitian, para responden diperlihatkan gambar-gambar makanan berkalori tinggi.
Hasilnya, sinyal makanan itu menyebabkan respons nafsu makan seperti mengidam, meningkatnya air liur, dan keinginan untuk makan.
Semua ini menunjukkan bahwa kehadiran makanan berkalori tinggi sangat mungkin mempersulit perjuangan orang-orang yang sedang berusaha menurunkan berat badan, apalagi jika mereka jadi lapar gara-gara diet itu.
BACA JUGA: Pangkas Bobot Hingga 80 Kg, Ternyata Ini Menu Diet Lezat Dewi Hughes
Makanan terlarang itu lebih menggoda
Tak bisa dimungkiri, makanan yang terlarang dan tidak sehat cenderung lebih lezat dan menggoda iman.
Tak mengherankan, semakin kita menghindari makanan yang disukai demi program diet maka justru kita akan lebih menginginkannya.
Sebuah studi menunjukkan, responden penyuka cokelat yang diminta untuk berhenti menikmati cokelat selama seminggu mengakui hal itu membuat mereka semakin ingin melahap cokelat karena menganggap makanan tersebut menjadi lebih memikat.
Selain itu riset lain menunjukkan, responden yang diminta berhenti mencicipi makanan terlarang justru akan mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi kalori.
Efek “ah sudah telanjur”
Saat sedang menjalani program diet, kita cenderung dibatasi oleh aturan demi mendapatkan berat badan yang ideal.
Nah, aturan diet yang kaku justru bisa mengundang masalah, karena perilaku makan yang tidak didasarkan pada sinyal psikologis rasa lapar dapat menyebabkan overeating alias kebanyakan makan.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR