Nakita.id – Selama ini ada stigma di masyarakat, ibu bekerja tidak dapat mengurus anaknya dengan baik dibandingkan dengan ibu rumah tangga.
Sebab dengan banyaknya aktivitas dan tuntutan pekerjaan, ibu bekerja tidak dapat memiliki banyak waktu bersama anak layaknya ibu rumah tangga.
Namun, seakan mematahkan stigma tersebut.
Sosok Diah Kusumawardani Wijayanti berhasil membagi perannya sebagai ibu, fotografer, wartawan, sekaligus founder yayasan tari dan musik gratis dengan baik.
BACA JUGA: Kenali Penyakit Autoimun yang Dialami Kakak Shireen dan Zaskia Sungkar
Diah Kusumawardani Wijayanti ialah ibu dua orang anak yang sangat cinta dengan dunia seni dan budaya tradisional Indonesia.
Saat ini ia dikenal sebagai founder dari Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) atau yayasan apresiasi anak untuk berkreativitas khususnya dalam bidang tari dan musik.
Setidaknya telah ada 7 sekolah di bawah naungan BBI yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dimana ke-7 sekolah tersebut dijalankan dan diberikan Diah secara gratis untuk anak-anak, remaja, dan dewasa yang ingin belajar tari dan musik tradisional.
Selain founder BBI, Diah juga dikenal sebagai fotografer kehamilan dan wakil pemimpin redaksi dalam salah satu media online lifestyle di Indonesia.
Meski sibuk dengan segala tanggung jawab dan aktivitas di luar rumah, tetapi Diah memiliki cara tersendiri untuk tetap dapat mengurus anak dan menghabiskan waktu bersama keluarga bahkan diri sendiri.
BACA JUGA: Bisakah Kanker Ovarium Terdeteksi Saat Hami? Begini Penjelasannya
Seperti halnya ibu rumah tangga pada umumnya, setiap pagi Diah bangun lebih pagi untuk beribadah dan menyiapkan kebutuhan anak untuk sekolah.
"Kedua anak aku harus berangkat pagi sekali, jam 6 pagi. Jadi abis sholat, langsung grubak grubuk siap-siap bikin sarapan. Setelah mereka berangkat, lanjut bersih-bersih rumah dan bersiap berangkat ke kantor" ujar Diah saat diwawancarai di rumahnya, Condet, Jakata Timur.
Kegiatan itu pun terus berulang dari hari Senin hingga Jumat.
BACA JUGA: Jangan Berlebihan, Ini Jumlah Vitamin C yang Tepat Untuk Kehamilan
Setelah itu, pada hari Sabtu, Diah mengaku berubah menjadi ibu yayasan.
Dimana ia memantau dan mengurus segala kebutuhan dari ke-7 sekolah tari dan musiknya.
"Setiap sabtu, aku berubah menjadi ibu yayasan. Aku punya sekolah tari dan musik gratis. Jadi setiap sabtu aku boyong anak-anak untuk ikut latihan. Jadi mereka bisa ikut latihan dan belajar budaya tradisional," ucap Diah.
Setelah mengurus ke-7 sekolahnya dari pagi hingga siang, Diah kembali menjadi ibu rumah tangga di sore hari.
"Setelah beraktivitas sebagai ibu yayasan dari pagi hingga siang, sorenya aku antar anak-anak les musik di suatu mal. Karena lokasinya di mal, abis itu kita kongkow, untuk sekedar belanja, main, makan, seperti itu," jelas Diah.
BACA JUGA: Beberapa Fakta Menarik Tentang Bayi Yang Lahir di Bulan April Menurut Riset
Setelah kepadatan tanggung jawab dan aktivitas dari hari Senin hingga Jumat, pada hari Minggu Diah memilih fokus menikmati hari dan menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Terutama untuk ayahnya yang saat ini tengah mengalami sakit stroke.
"Hari minggu aku berubah lagi menjadi ibu rumah tangga. Terutama untuk papah, karena papah sudah stroke. Jadi biasanya kami berkunjung ke papah setiap hari minggu dan ngajak dia pergi. Begitulah cara kami mengobrol dan berinteraksi," ungkap Diah.
BACA JUGA: Siapa Sangka, Memar Ungu di Perut Jadi Peringatan Awal Kanker Ovarium
Meskipun pernah merasa lelah, tetapi Diah mengaku selalu bersyukur dan semangat dalam menjalani kesehariannya.
Terlebih dengan profesinya di media yang fleksibel sehingga dapat meluangkan waktu untuk keluarga dan diri sendiri di sela-sela tanggung jawab dan aktivitas."Karena kerja di media, biasanya siang-siang di mal. Jadi kadang suka ajak anak untuk susulin aku. Itu udah cukup menurut aku ketika mereka nyamperin aku.
Begitu juga sebaliknya ketika aku pulang cepet dan mau pergi meeting lagi.
Aku ambil dan ajak mereka ikut aku lanjut kerja.
Jadi mereka tahu banget, kenapa maminya pulang malem dan kerjaannya seperti apa.
Mereka sangat paham apa yang aku lakuin. Karena dari dulu aku sudah melibatkan mereka sejak kecil," jelas Diah.
BACA JUGA: Tak Hanya Enak, Keju Juga Dapat Jauhkan Penyakit Jantung dan Stroke
Selain itu, Diah mengaku masih bisa meluangkan waktu untuk 'me time' di sela-sela aktivitasnya yang padat.
"Me time perlu banget, yang pasti kerja kantor ada tekananannya. Ibu yayasan juga banyak banget problem-nya, aku kira dulu problem-nya cuma anak aja ternyata ada pula orangtuanya yang harus aku kasih tau dan aku sarankan. Belum lagi materi," ucapnya.
Untuk 'me time', Diah pun memiliki cara tersendiri.
"Me time selalu aku lakukan di sela-sela kerjaan aku. Misalnya abis liputan ada acara lagi liputan b, mal atau tempatnya lebih dekat nih biasanya aku milih treatment. Seperti creambath atau refleksi sembari tidur satu atau dua jam untuk istirahat.
Atau bisa juga nonton sendiri. Bahkan aku sengaja nyari film yang sepi supaya aku bisa tidur. Jadi itu salah satu cara aku membagi waktu untuk me time dan istirahatku," jelas Diah.
BACA JUGA: Yuk, Lakukan Rutinitas Olahraga Pagi Yang Benar Sesuai Bentuk Badan
Bahkan untuk 'me time' dan membahagiakan diri sendiri, Diah mengaku pernah menyewa sebuah kapal untuk dirinya sendiri saat sedang tugas di luar kota.
"Aku ke Ternate, pinjem mobil dan aku eksplore sendiri. Aku bahkan sewa kapal untuk sendiri kayak princess gitu di kapal sendiri. Padahal murah juga sih ga mahal-mahal banget. Tapi itu salah satu cara aku membahagiakan diri aku," ungkapnya.
Jadi menurut Diah, tidak ada alasan untuk mempermasalahkan persoalan ibu bekerja atau ibu rumah tangga.
"Menurut aku, ibu yang baik itu ibu yang bisa memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Jadi bukan larangan-larangnan tapi contoh. Contohnya di kita loh, cerminnya di kita loh," pungkas Diah.
BACA JUGA: Virus Dapat ‘Mampir’ ke Otak Anak, Kenali Tanda-Tanda Berikut Ini
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR