Nakita.id - Jika Moms termasuk yang sering mengenakan high heels alias sepatu hak tinggi, sebaiknya pikirkan lagi.
Sebab, sepatu hak tinggi mempunyai risiko kesehatan yang tak bisa disepelekan.
Bahkan bukan cuma mengancam kesehatan kaki, tapi juga memberi efek negatif pada sistem muskuloskeletal, yaitu sistem penopang bentuk badan serta pergerakan tubuh manusia dari mata kaki ke leher.
BACA JUGA: Waduh, Ini 5 Tanda Suami Punya Perempuan Idaman Lain
Penting untuk mengetahui risiko apa saja yang akan terjadi jika Moms sering mengenakan sepatu hak.
Berikut yang akan terjadi pada tubuh Moms,dari kaki hingga kepala, jika sering mengenakan sepatu hak tinggi.
Masalah pada kaki
Ketika Moms berjalan dengan sepatu hak tinggi, terjadi tekanan di bawah sendi jempol kaki sedangkan tekanan pada jari kelingking berkurang.
Ketidakseimbangan ini sering menyebabkan bunion alias kelainan bentuk dari jempol kaki.
BACA JUGA: Agar Wajah Glowing dalam Seminggu, Coba Pakai Masker Buah Bit
Masalah lain termasuk plantar fascitis atau sindrom tumit, serta Haglund's Deformity, dimana terdapat benjolan keras di bagian belakang tumit, tepat di tepi kaki.
Nah masalah di atas tentu saja disebabkan sepatu hak tinggi.
Sepatu hak tinggi yang terpusat pada tumit sering kali menjadi biang keladi.
Begitu pula bagian jari kaki yang sempit atau runcing, karena mereka memaksa jari-jari kaki masuk ke posisi yang tidak alami.
Masalah pada lutut
Masalah pada lutut terjadi berkaitan dengan gravitasi.
BACA JUGA: Awas, Mata Terus Kedutan Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius Ini!
Ketika Moms berdiri dengan kuat dengan telapak kaki rata di tanah, tubuh harus duduk dalam posisi yang benar, berpusat dari kepala hingga ujung kaki.
Sepatu hak tinggi mengatur segalanya dari keteraturan.
"Sepatu hak tinggi meletakkan kaki pada suatu sudut dan menarik otot-otot dan persendian tidak sejajar, sehingga efeknya tidak terbatas pada kaki," ujar Dr. Surve, seorang dokter dari Osteopathic Medicine dan co-director dari Texas Center for Performing Arts Health.
"Ini tidak biasa bagi orang-orang yang menghabiskan banyak waktu dengan sepatu hak tinggi untuk memiliki nyeri punggung, leher, dan bahu yang rendah karena sepatu mengganggu bentuk alami tubuh," sambungnya.
BACA JUGA: Apakah Boleh Si Kecil Sering Berganti-ganti Dokter Saat Sakit?
Masalah pada tungkai kaki
Selain memakai tulang rawan di lutut dan memperparah arthritis lutut, sering mengenakan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan otot-otot kaki memendek dan memanjang di tempat yang salah.
Associate Professor Lloyd Reed dari QUT School of Clinical Sciences, Podiatry, mengatakan kepada The Huffington Post di Australia
“Sejauh menyangkut kaki Anda, Anda akan meregangkan otot-otot di depan, mengencangkan dan memendekkan otot di belakang, ini akan menyebabkan kaki dan pergelangan kaki membengkak,” kata Reed.
Masalah pada punggung
Ada beberapa bukti, punggung mengalami tekanan saat seseorang memakai sepatu hak tinggi.
BACA JUGA: Jangan Minum Air Putih Sebelum Tidur, Ini Dampaknya yang Tak Disadari
Beberapa penelitian menunjukkan, kurva di punggung bawah (disebut lordosis lumbar) diintensifkan saat mengenakan sepatu hak tinggi, sementara yang lain menunjukkan peningkatan aktivitas otot di regio toraks tulang belakang dan leher.
Moms, jangan lagi abaikan risiko yang terjadi jika setiap hari menggunakan sepatu hak tinggi.
Dalam beberapa kasus, korban fisik yang disebabkan oleh penggunaan sepatu hak tinggi sangat ekstrim.
Sehingga sebagian besar podiatris (dokter bedah kaki dan pergelangan kaki) menyarankan untuk tidak menggunakan sepatu hak tinggi.
BACA JUGA: Ini Kandungan dan Khasiat Jika Rutin Konsumsi Jagung Muda, Penasaran?
Atau dapat memilih sepatu yang memiliki hak blok lebar atau wedge shoes
"Anda cenderung tidak mengalami masalah serius jika memakai sepatu hak hanya sesekali, tetapi jika Moms sering memakainya dengan berat badan berlebih, pasti akan mengalami," kata Jacqueline Sutera, ahli penyakit kaki dan juru bicara untuk American Podiatric Medical Association.
Source | : | care2 |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR