Ada pemeriksaan lain yang lebih canggih dan baru untuk mendeteksi kelainan kromosom seperti Quantitative PCR dan Array CGH. Namun pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia.
Yang lebih sering adalah pemeriksaan dengan metode tradisional dan FISH.
BACA JUGA : Rumah Mewah, Istri Cantik, dan Kaya Raya. Inilah Pabrik Uang Anang Hermansyah
Kesalahan Teknis
Pemeriksaan invasif dapat menegakkan diagnosis kelainan kromosom hingga 100 %, kecuali ada kesalahan teknis dalam pengambilan dan pengkulturan sampelnya. Misal:
- Salah sampel
Sampel harus diambil dengan sangat akurat. Karena itu yang melakukannya haruslah orang yang memang pakar di bidang ini.
Kesalahan pengambilan sampel bisa menurunkan akurasi pemeriksaan kelainan kromosom.
Misalnya jumlah sampel yang diambil kurang sehingga pengkulturan sel di laboratorium tidak mencukupi.
- Terinfeksi
Sampel sudah diambil dengan baik namun terjadi gangguan di laboratorium.
Contohnya, sampel terinfeksi sehingga tidak bisa ditegakkan diagnosisnya, apakah mengalami kelainan kromosom atau tidak.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR