Nakita.id - Di Amerika, sereal beras, saus apel dan bubur pisang, bubur ubi dan labu sering menjadi makanan padat pertama yang diperkenalkan pada bayi.
Meski bahan-bahan makanan ini bergizi tinggi, ternyata ada bahan-bahan makanan lain yang kerap tidak menjadi pilihan orang tua. Berikut sembilan makanan yang terdengar aneh sebagai makanan pertama anak, tapi sebenarnya supersehat.
1. Daging Sapi
Sekitar usia 6 bulan, ketika persediaan zat besi dalam ASI mulai habis, dokter anak merekomendasikan suplemen zat besi atau sereal beras, yang biasanya merupakan makanan pertama yang diberikan banyak orang tua kepada bayi mereka.
Namun, Ibu bisa memberikan pada anak daging sapi sebagai pilihan. Daging sapi merupakan sumber zinc dan selenium yang sangat baik, dan mudah disiapkan dan dimasak. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa jus dari daging sapi saja sudah cukup bagi bayi untuk mendapatkan zat besi.
(Baca juga : Risiko Potensial Saat Bayi Memulai Makanan Padat)
2. Hati
Organ hati adalah salah satu makanan padat nutrisi yang bisa Ibu berikan untuk bayi. Seperti daging sapi, zat besi yang terkandung dalam organ hati sangat baik. Hati ayam khususnya, memiliki rasa lebih ringan dan lebih mudah disiapkan daripada jenis lainnya.
3. Telur
Kuning telur bukan hanya sumber zat besi yang sangat baik, tapi juga sumber konsentrat vitamin, kolin dan mineral yang dapat larut dalam lemak.
Sara Peternell, ahli terapi gizi di Denver, Colo merekomendasikan telur tiga detik, yaitu tambahkan sedikit minyak kelapa ke panci panas, pisahkan telur dari kuning telur, gunakan spatula untuk diaduk tiga kali, lalu matikan api.
Tambahkan sejumput garam laut untuk mineral, sajikan secara terpisah, atau campurkan dengan bubur.
(Baca juga : Kronologi Memberi Makanan pada Bayi)
Sebelum memasukkan telur untuk makanan padat bayi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter anak. Selama anak tidak memiliki alergi telur, maka makanan ini akan menyehatkan.
4. Alpukat
Buah yang satu ini kaya akan magnesium, potasium dan asam lemak esensial untuk kesehatan otak, alpukat adalah salah satu makanan pertama yang paling sehat untuk dikonsumsi oleh bayi.
Tumbuk atau jadikan potongan kecil, lalu masukkan ke dalam tepung almond yang membuatnya lebih mudah digenggam tapi juga bisa dengan mengenalkan kacang almond dengan cara yang sesuai.
5. Selai Kacang
American Academy of Pediatrics baru-baru ini mengeluarkan panduan untuk mengenalkan kacang kepada bayi usia 4 sampai 6 bulan, tergantung pada risiko.
Kacang sering menimbulkan bahaya tersedak bagi anak kecil, tapi selai kacang merupakan sumber protein yang baik, dan lemak sehat dan dapat dicampur ke dalam makanan lain seperti jus apel atau jus pir.
(Baca juga : 10 Bahan Makanan Padat Gizi untuk Bayi)
6. Ikan
Sumber protein yang sangat baik dan mudah dicerna, ikan, seperti salmon, kaya akan asam lemak omega-3, yang sangat penting untuk perkembangan bayi.
Ikan juga mudah disiapkan, dapat dicampur dengan berbagai ramuan dan rempah-rempah, dan bisa dengan mudah dihaluskan dengan makanan lain atau disajikan sendiri. Sarden dan anchovy juga merupakan sumber kalsium yang sangat baik.
7. Kiwi
Buah kiwi adalah sumber vitamin C dan K serta potassium yang sangat baik. Karena rasanya yang manis dan teksturnya yang juicy, ini adalah makanan padat pertama yang ideal.
8. Mentega
Mentega pasture khususnya adalah sumber "penggerak X" yang baik, vitamin yang larut dalam lemak yang diidentifikasi oleh Dr. Weston A. Memiliki nilai yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan keseluruhan.
Nutrisi dalam mentega membuat vitamin dan mineral dalam sayuran lebih banyak tersedia bagi tubuh.
(Baca juga : Daging Boleh Menjadi Padatan Awal untuk Bayi)
9. Kacang Polong
Kacang polong merupakan sumber protein, kaya zat besi dan pilihan alternatif untuk daging jika Ibu membesarkan anak sebagai vegetarian atau vegan.
Karena kacang-kacangan bersifat inflamasi dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa orang, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak tentang usia ideal bayi.
Bila Ibu memutuskan untuk memberikan kacang polong, ada baiknya kacang polong direndam dan ditumbuk sebelum Ibu memasaknya, yang memberi mereka lebih banyak nutrisi dan membuatnya lebih mudah dicerna. (*)
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR