Tekun belajar teknik bisnis dan bertekad untuk menjadi pengusaha dalam usia muda, Ollie yang berasal dari keluarga sederhana ini kemudian memutuskan untuk mengikuti pendidikan bisnis dari The Peter Jones Enterprises Academy.
Di usia 13 tahun, Ollie memanfaatkan internet dengan membuka toko hadiah online untuk bisnis pertamanya.
Tampilan toko online yang diberi nama Ollie’s Shop ini didesain secara eksklusif namun harga tetap terjangkau.
Ollie’s Shop menyediakan beragam produk, mulai dari gelang, dompet kulit, dan sejumlah aksesoris lainnya dengan target remaja hingga orangtua.
Selama enam bulan menjalankan usaha online di rumahnya sendiri, Ollie mengklaim bahwa ia berhasil mendapatkan keuntungan sekitar Rp 290 juta di tahun pertama.
Tahun selanjutnya, ia bahkan bisa meraup keuntungan sebesar Rp 670 juta lebih dan selalu berkembang di tahun-tahun berikutnya.
Tak puas hanya di sini, di usia ke 16 tahun ia membuka bisnis toko online kedua yang diberi nama Charmou yang diluncurkan pada tahun 2014.
Karena semakin sukses, ia juga memberanikan diri menjalankan bisnis media melalui majalah The Budding Entrepreneur di Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman.
Terbukti dari hasil usahanya yang tidak pernah pudar, Ollie dinobatkan sebagai The Great British Entrepreneurs Award di Inggris.
Ollie juga tak lupa berpartisipasi di sejumlah organisasi kemanusiaan.
Di antaranya, Children’s Hospice di Anglia Timur, The Soldier’s Charity yang digagas oleh Army Benevolent Fund, serta menjadi salah satu duta The Winner, sebuah media online yang bertujuan untuk menghubungkan pengguna internet dengan badan amal.
Ollie berhasil membalas ejekan teman-teman di masa lalunya dengan cara yang positif. Ia bisa membuktikan bahwa dirinya bukanlah sebuah kegagalan. "Ini justru membuktikan pada para bully bahwa saya bukanlah suatu kegagalan," ucapnya. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR