Orang dengan sindrom tourette seringkali mengalami kesulitan berfungsi dan mengalami kegelisahan yang patut dipertimbangkan dalam lingkungan sosial.
Dahulu, mereka dihindari, diasingkan, atau bahkan dianggap kerasukan setan. Impulsiv, agresif, dan perilaku menghancurkan diri sendiri terbentuk pada banyak penderita, dan perilaku obsessive-compulsive terbentuk pada separuh penderita.
Anak yang menderita sindrom tourette seringkali mengalami kesulitan belajar. Kebanyakan juga mengalami kekurangan-perhatian/gangguan terlalu aktif. Apakah sindrom tourette itu sendiri atau stres yang tidak seperti biasanya pada kehidupan dengan gangguan tersebut menyebabkan masalah-masalah ini tidak jelas.
Seorang penderita anak-anak bisa menggerakkan kepalanya secara berulang dari kiri ke kanan atau sebaliknya, mengedip-ngedipkan matanya, membuka mulutnya atau meregangkan lehernya.
Tic yang lebih kompleks bisa berupa memukul dan menendang, mengendus-endus, merintih dan mendengung. Penderita bisa mengucapkan kata-kata yang kasar di tengah-tengah percakapan, tanpa alasan yang jelas.
Penderita juga bisa dengan cepat mengulang-ulang kata yang didengarnya (ekolalia).
Haruskah dengan Dumolid untuk Mengobatinya?
Tora Sudrio mengaku mengonsumsi pil dumolid karena efek sindrom tourette ini. Efek tenang dan bisa tidur tenang pun dirasakannya setelah menelan pil ini.
Beberapa pakar dari sejumlah penelusuran Tribunnews.com tentang artikel yang membahas sindrom tourette menyebutkan jika gejala-gejala adalah ringan, obat-obatan bisa tidak diperlukan.
Gerenyet urat syaraf sederhana: dokter biasanya pertama kali mencoba clonidine atau guanfacine.
Clonidine, sebuah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, kadangkala membantu dan terutama sekali sangat berguna dalam mengendalikan gelisah dan perilaku obsessive-compulsive.
Benzodiazepines, seperti clonazepam dan diazepam, bisa membantu. Obat-obatan ini adalah obat penenang ringan yang digunakan denga cara diminum.
Lantas, apa isi dumolid ini sehingga jadi pilihan Tora Sudiro untuk mengendalikan sindrom tourette?
Mengutip tulisan Prof. Dr. ZulliesIkawati, Apt Ketua PIOGAMA danKaprodi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM di Tribun Jogja, dumolid disebut erisi nitrazepam
Dumolid adalah nama dagang untuk obat yang bernama nitrazepam.
Nitrazepam sendiri secara kimia adalah termasuk obat golongan benzodiazepine yang bekerja menekan system syaraf pusat.
Istilah benzodiazepine berasal dari struktur kimia golongan obat ini yang memiliki gugus cincin “benzen” dan “diazepin”.
Obat ini memiliki khasiat antara lain sebagai obat penenang, obat tidur, dan anti kejang.
Dalam regulasi penggolongan obat, nitrazepam (Dumolid) dan obat-obat golongan benzodiazepin tadi termasuk obat psikotropika, yaitu obat yang bisa mempengaruhi psikis/ kejiwaan seseorang.
Seperti halnya obat golongan narkotika, pengaturan peredarannya sangat ketat karena berpotensi untuk disalahgunakan.
Dumolid Obat golongan benzodiazepine
Ada baiknya mengenal bahwa selain Dumolid (nitrazepam), ada banyak obat lain yang tergolong obat benzodiazepine.
Jadi Nitrazepam tidak sendirian.Obat-obat lain yang tergolong benzodiazepine antara lain adalah diazepam, alprazolam, midazolam, klonazepam, estazolam, klordiazepoksid, dll, yang terdapat dalam berbagai nama dagang.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR