Tidak hanya untuk otak, zinc pada anak berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan mediator potensial pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Defisiensi zinc akan menyebabkan limfopeni, kondisi menurunnya jumlah limfosit di bawah 1500/mm3.
Bila ini terjadi, konsentrasi dan fungsi Limfosit T dan B pada anak akan menurun. Akibatnya, kekebalan tubuh anak pun ikut menurun.
Untuk diketahui, limfosit T (sel T) adalah limfosit kecil yang dikembangkan di timus, fungsinya mengatur respon sistem kekebalan terhadap sel-sel yang terinfeksi atau ganas.
Sedangkam limfosit B (sel B) adalah jenis sel darah putih yang membuat antibodi yang merupakan bagian penting dari respons kekebalan.
Pada anak zinc berperan dalam berbagai fungsi organ, misalnya keutuhan penglihatan. Gejala rabun senja pada defisiensi zinc berkaitan dengan deplesi dehidrogenesa retinal dan retinol, akibat gangguan keutuhan retina yang dipengaruhi oleh mineral zinc.
Ini Penjelasannya Buat Ibu Yang Masih Bingung Membedakan Zat Besi Dengan Zinc
Intinya zinc merupakan komponen gizi dalam hal ini mineral yang dibutuhkan oleh manusia walaupun dalam jumlah yang sedikit, namun mempengaruhi kondisi perkembangan dan kesehatan manusia sejak pembuahan hingga sepanjang hayatnya.
Cukupi Kebutuhan Zinc
Untuk memenuhi kecukupan harian zinc sebenarnya tidak sulit. Karena bisa tercukupi dari makanan sehari-hari, dengan catatan anak mengonsumsi makanan kaya gizi, dan lengkap, tiga kali dalam sehari.
Golongan Umur |
Seng/zinc (mg) |
|||||
0-6 bulan 7-12 bulan PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
|
KOMENTAR