Nakita.id - Yakinlah, semua ibu akan sepakat, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.
Komposisinya berubah dari hari ke hari, bahkan fakta menakjubkan terbaru menunjukkan, ASI dapat menyesuaikan kondisi si kecil.
Baca juga : Fakta ASI: Komposisi ASI Berbeda dari Hari ke Hari
Artinya, komposisi ASI bayi sehat boleh jadi berbeda dengan ASI bayi yang sedang sakit.
Hal ini juga yang dialami oleh Mallory Smothers, seorang ibu yang asal Arkansas, Amerika Serikat.
Ia menjadi saksi bagaimana menakjubkannya air susu ibu
Suatu hari, ia merasa heran dengan warna ASI-nya yang berubah agak kekuningan. Padahal, hari sebelumnya ASI-nya berwarna putih.
Dia mengetahui, saat itu si kecil yang sedang disusuinya sedang sakit. Berkali-kali si kecil bersin, hidungnya tersumbat, dan saluran pernapasannya teriritasi.
Si kecil diduga sedang terkena pilek.
Baca juga: Mam, kalau ingin tahu kepintaran apa yang menonjol pada si Kecil, manfaatkan alat ukur Smart Strength Finder yang akan ditemukan setelah mengisi registrasi Parenting Club. Jika registrasi berhasil, Mam akan mendapatkan voucher belanja senilai Rp50.000,-. Pastikan ada kata "thank you" sebagai tanda registrasi berhasil.
Ia pun memosting ASI hasil perahannya di facebook, sebelum dan sesudah si kecil sakit.
ASI yang keluar saat si kecil sehat berwarna putih, sedangkan ASI yang keluar saat si kecil sakit adalah kekuningan.
Ia menambahkan selalu menyusui si kecil dua jam sekali di malam hari.
Aktivitas memerah ASI dilakukan pada pagi dan siang hari.
Kebetulan pada dini hari, si kecil sudah terlihat sakit.
"Pagi harinya, saya memerah ASI seperti biasa," ucap Mallory di Facebook-nya.
Mulanya Mallory tidak menyadari ada yang sedikit berbeda pada ASI hasil perahannya. Namun ketika membandingkannya dengan ASI hasil perahan di hari lain, dia melihat ASI-nya pagi itu tampak lebih kuning keemasan.
Dia pun meyakini, ASI tersebut mirip dengan kolostrum yang penuh antibodi dan leukosit. Kolostrum sendiri biasanya diproduksi pada awal-awal bayi dilahirkan.
Apakah ASI bisa berubah pada saat bayi sedang sakit?
Prof. Katie Hinde, BA, Ph.D, guru besar dan ahli biologi dan profesor di Pusat Evolusi dan Kedokteran School of Human Evolution & Social Change di Arizona State University, saat menyusu air liur bayi menyelinap ke puting ibu dan masuk ke saluran dalam tubuh ibu.
Nah, dalam kondisi itu, reseptor kelenjar susu menafsirkan dari air liur itu apakah mengandung bakteri dan virus. Jika reseptor itu mendeteksi kuman, maka tubuh ibu akan mengubah komposisi imunologis di ASI.
Komposisi ASI pun menjadi lebih kuat dan menyembuhkan.
Karena itu pula para ilmuwan berhipotesis bahwa menyusui langsung bayinya merupakan cara bagi ibu untuk 'mengetahui' kondisi anaknya.
Selanjutnya, tubuh ibu akan merespons dengan antibodi dalam ASI untuk membantu melawan infeksi di tubuh bayinya.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR