Hal tersebut meliputi tenaga medis maupun non medis, juga infrastruktur rumah sakit melalui kebijakan pimpinan rumah sakit yang mendukung penggunaan antibiotik secara bijak, pelaksanaan pengendalian infeksi secara optimal, pelayanan mikrobiologi klinis dan pelayanan farmasi klinis secara professional,” ungkapnya.
Baca Juga : Baiq Nuril dan Anaknya Kirim Surat ke Presiden: 'Jangan Suruh Ibu Saya Sekolah Lagi'
Sebenarnya, resistensi antibiotik ini bisa dicegah dengan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Alami Keputihan? Ini Resep Alami untuk Mengobatinya!
“Kejadian resiko resistensi antibiotik sebagian besar dapat dicegah dengan beberapa cara, yaitu meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, kewaspadaan dini dan komunikasi aktif dengan pasien, sehingga penggunaan antibiotik dapat dilakukan secara bijak dan infeksi dapat dikendalikan secara benar,” ujar Dr. dr. Julianto Witjaksono, Sp.OG (K), MGO, Direktur Utama RSUI.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Bebagai Penyebab Gigi Anak Belum Tumbuh
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR