Nakita.id - Baru saja beredar kabar pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang terjadi pada Selasa (12/11/2018) pagi.
Satu keluarga di Bekasi yang terbunuh di antaranya, Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37) tahun, Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).
Mereka ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Bojong nangka 2 RT 002 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Setelah dilakukan penyelidikan dari pihak kepolisian, pelaku pembunuhan merupakan HS.
Baca Juga : Tak Sering Muncul Sebagai Artis, Ternyata Rumah Andika Kangen Band Curi Perhatian
HS telah ditangkap dan kini sudah ditahan oleh polisi setelah mobil Nissan X Trail milik korban yang dibawa HS ditemukan polisi.
HS, pria yang diduga membunuh satu keluarga di Bekasi ternyata memiliki hubungan keluarga dengan istri korban, Maya Ambarita yang turut meninggal dunia.
Tersangka HS membunuh keluarga Diperum lantaran dendam pribadi.
Setelah ditangkap, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya mengatakan bahwa HS merasa kesal karena kerap dimarahi oleh korban.
Baca Juga : Terungkap! Thalasya Akhinya Buka Suara Tentang Siapa Dirinya
Kisah pembunuhan satu keluarga ini pastinya membuat banyak pihak turut bersedih terutama keluarganya.
Tidak hanya keluarga, ternyata para guru turut bersedih mendengar kabar anak didiknya juga menjadi korban.
Melansir dari Grid.ID, para guru serta Kepala Sekolah SD Imanuel menceritakan rasa terpukul mereka kehilangan kedua anak didik beserta orangtuanya menjadi korban pembunuhan keji.
Baca Juga : Tes Kejujuran Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, Terungkap Begini Sifat Ahmad Dhani
Kepala Sekolah SD Immanuel, Rommie Winikan S.Pd, menjelaskan bahwa ketika mendengar kabar duka tersebut ia langsung pergi ke belakang rumah anak didiknya.
"Saya sangat terpukul, saya diberitahu ada kejadian itu, saya langsung lari ke belakang (rumah korban)," katanya.
Setelah melihat sudah banyak orang yang berkerumun di rumah korban, Rommie memutuskan untuk kembali ke sekolah dan memberikan kabar kepada guru lainnya.
Baca Juga : Dituduh KDRT, Vicky Prasetyo Ungkap Kisah Selama Menjadi Suami Angel Lelga, Banyak Aturan?
"Sudah banyak orang, ternyata itu S dan keluarga, lalu saya balik ke sekolah kasih tahu teman-teman (guru)," tambahnya.
Ketika mengetahui kabar tersebut, wali kelas dari SBN dan AN langsung menangis histeris.
Mereka tidak percaya anak didiknya menjadi korban pembunuhan sadis.
Baca Juga : Pengakuan Tetangga Sehari Sebelum Satu Keluarga di Bekasi Dibunuh, Sempat Marah-marah
"Kita semua histeris semua," kata Wali Kelas AN, Isminarsi saat berbincang bersama Grid.ID.
Setelah mendengar kabar duka tersebut, para guru segera memulangkan para muridnya lantaran sudah tidak bisa berkonsentrasi untuk belajar karena terpukul mendengar kabar meninggalnya S.
"Setengah 10 kita pulangkan anak-anak karena guru-guru kita sudah tidak bisa mengajar lagi, karena kita keluar air mata semua kita menangis," lanjut Rommie.
Baca Juga : Punya Berbagai Koleksi Mobil, Begini Tampilan Rumah Deddy Corbuzier
Para guru, kepala sekolah dan teman-teman tak kuasa menahan air mata yang jatuh lantaran tidak menyangka teman dan anak didik mereka menjadi korban pembunuhan sadis.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | nakita,Grid.ID |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR