Meskipun berat tetapi Rini mengaku bangga dengan sang ibu yang selalu setia menemaninya menjalani serangkaian pengobatan.
“Kalau dulu saya lihat ibu saya itu beruntungnya orangnya kuat ya, enggak cengeng.
Beliau yang antarkan saya untuk berobat.
Bisa dibayangkan itu dulu orangtua saya dan saya harus pulang pergi pengobatan, kemoterapi, dengan kepala botak dulu yah, itu saya bareng-bareng dengan penumpang yang lain mungkin orang lain mikir 'duh ini anak kuat banget ya", jelas Rini.
Pada tahun 1999, Rini akhirnya dinyatakan bebas dari serangkaian pengobatan.
Meskipun begitu, Rini harus menunggu selama 5 tahun agar bisa dinyatakan sembuh total.
“Tahun 1999 berhenti pengobatan, 5 tahun kemudian, dihitung dan diperiksakan ulang jika sudah tak ada sel kanker, saya dinyatakan sembuh total,” terangnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Pernah mengalami kanker leukemia membuat Rini saat ini menjalani hidup yang lebih baik.
Rini lebih menjaga pola makan, beristirahat yang cukup, dan rutin berolahraga dengan melakukan senam dan bersepeda.
Rini juga lebih cermat memerhatikan asupan makanan dan rajin mengonsumsi sayuran, buah, serta menghindari makanan instan yang efeknya negatif untuk tubuh.
Kini, Rini pun bisa kembali menikmati kehidupannya dengan normal dan melakukan aktivitas favoritnya yaitu traveling.
Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi
Kini Rini bekerja di bagian publikasi jurnal ilmiah Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk lebih banyak mengedukasi masyarakat tentang penyakit kanker.
Belajar dari pengalamannya, Rini yakin bahwa kanker leukemia bisa disembuhkan.
"Memang setiap mendengar kata kanker itu menyeramkan ya, tetapi nyatanya ada kok yang bisa sembuh. Jika menjalani pengobatan dengan benar dan semangat kanker anak bisa kok disembuhkan," pungkas Rini.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | WebMD,cancer.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR