Nakita.id - Pemeriksaan kehamilan trimester 2 penting dilakukan ibu hamil untuk mengetahui kondisi Moms dan perkembangan janin.
Lalu, apa saja pemeriksaan kehamilan trimester 2 yang harus Moms lakukan?
Ada banyak pemeriksaan kehamilan trimester 2 yang ditawarkan, tergantung pada usia, kesehatan, riwayat medis keluarga, dan hal-hal lain.
Berikut 5 pemeriksaan kehamilan trimester 2:
Baca Juga : Keunikan Kehamilan Trimester 2, Nafsu Makan Ibu Meningkat, Bayi Bisa Merespon Suara juga Cahaya
1. Tes penanda ganda
Tes darah ini dilakukan antara minggu 15 dan 20 untuk menyaring defek tabung saraf (seperti spina dan bifida) dan gangguan kromosom seperti down syndrome dan trisomi 18.
Hasil tes dapat dikombinasikan dengan tes skrining tes trimester pertama untuk memberikan hasil yang lebih akurat, ini disebut tes skrining terpadu.
2. Ultrasound
USG adalah tes aman dan tanpa rasa sakit yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar yang menunjukkan bentuk dan posisi bayi di rahim.
Kebanyakan USG pada trimester kedua dilakukan antara minggu 18-20 untuk memeriksa anatomi bayi dan memastikan bahwa bayi berkembang secara normal.
Ibu hamil dengan kehamilan berisiko tinggi mungkin melakukan beberapa kali USG pada trimester kedua.
Baca Juga : Hamil Muda Mual Muntah Wajar, Jika di Trimester 2? Harus dirawat!
3. Skrining glukosa
Tes ini memeriksa diabetes gestasional, bentuk diabetes jangka pendek yang berkembang pada beberapa perempuan selama kehamilan dan dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi, terutama jika tidak didiagnosis atau diobati.
Moms akan minum cairan bergula, lalu melakukan tes darah satu jam kemudian untuk memeriksa kadar glukosa.
Biasanya dilakukan pada minggu ke 24 hingga 28, tetapi bisa lebih awal jika ibu hamil berisiko lebih tinggi menderita diabetes gestasional.
View this post on Instagram
4. Amniosentesis
Tes ini mengambil sampel cairan ketuban yang mengelilingi bayi untuk memeriksa tanda-tanda masalah seperti gangguan kromosom, masalah genetik, dan cacat saraf.
Biasanya dilakukan antara minggu ke 15 dan 20 pada perempuan yang dianggap berisiko lebih tinggi memiliki bayi dengan gangguan ini.
Baca Juga : Berat Badan Menurun Saat Trimester 2 dan 3, Haruskah Khawatir?
5. Pengambilan sampel darah umbilical perkutan
Ini juga dikenal sebagai cordocentesis, pengambilan sampel darah janin atau pengambilan sampel vena umbilikalis, tes cepat ini memeriksa darah janin secara langsung dari tali pusat untuk mendeteksi gangguan pada janin.
Biasanya dilakukan setelah 18 minggu kehamilan.
Ini tidak dilakukan sesering tes diagnostik lainnya seperti amniosentesis dan pengambilan sampel vilus korion, tetapi dapat digunakan jika hasil tes tersebut tidak konklusif.
Tes lain apa yang mungkin ditawarkan?
Penyedia layanan kesehatan mungkin akan menawarkan beberapa tes lain selama kehamilan berdasarkan pada hal-hal seperti riwayat medis dan faktor-faktor risikonya (dan pasangannya).
Baca Juga : Catat Berbagai Perkembangan Janin pada Trimester Kedua, Moms Wajib Tahu
Skrining atau tes diagnostik yang ditawarkan termasuk untuk:
- Penyakit tiroid
- Toksoplasmosis
- Hepatitis C
- Cytomegalovirus (CMV)
- Penyakit Tay Sachs
- Fragile X Syndrome
- Tuberkulosis
- Penyakit canavan
Baca Juga : Asyik, 5 Hal Menyenangkan Ini Akan Dirasakan Sepanjang Trimester Kedua
Untuk memutuskan tes mana yang tepat untuk Moms, bicarakan dengan dokter tentang mengapa tes direkomendasikan, risiko dan manfaatnya, dan apa hasilnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | kids health |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR