Nakita.id - Moms mungkin pernah mendengar tentang hamil anggur.
Hal apa sih yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hamil anggur?
Istilah hamil anggur atau secara medis disebut mola hidatidosa atau kehamilan molar, merupakan kelainan kehamilan yang disebabkan oleh masalah yang terjadi saat proses fertilisasi.
Baca Juga : Waspadai Ciri Hamil Molar atau Hamil Anggur, Termasuk Jenis Kanker!
Kelainan itu berupa pertumbuhan abnormal berlebih dari sel-sel plasenta atau ari-ari yang berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur.
Kehamilan molar biasanya membentuk bagian plasenta, namun tidak membentuk janin.
Hal ini dapat terjadi karena sperma membuahi sel telur yang kosong.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Obat Gusi Bengkak, Murah dan Ampuh!
Karena telurnya kosong, menyebabkan tidak ada janin yang terbentuk.
Plasenta tumbuh dan menghasilkan hormon kehamilan, hCG, dan saat melakukan tes kehamilan akan menghasilkan hasil positif.
Saat diperiksa dengan ultrasonografi (USG) akan menunjukkan bahwa tidak ada janin, melainkan hanya plasenta saja.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Sering Merasa Kedinginan Apakah Karena Penyakit Berbahaya?
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Wanita Berkumis, Tanda Penyakit Berbahaya?
Baca Juga : Berita Kesehatan: Makanan Terbaik dan Terburuk Untuk Kesehatan Hati
Baca Juga : Berita Kesehatan: Anak Tidur Berkeringat? Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya
Dilansir dari americanpregnancy.org, kehamilan molar jarang terjadi, hanya ada 1 dari setiap 1.000 kehamilan di dunia.
Namun di Indonesia angkanya cukup banyak yakni 1 dari 40-400 kehamilan.
Memang, tidak semua hamil anggur tanpa pertumbuhan janin, dalam persentase kecil, hamil anggur bisa juga disertai pertumbuhan janin.
Keadaan ini disebut hamil anggur parsial, dimana janin yang tumbuh umumnya disertai kelainan atau cacat.
Hamil anggur ini tidak bisa dibiarkan, harus segera mendapat tindakan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Kenali Normal Tidaknya Keputihan Saat Hamil
Hamil anggur merupakan kehamilan bersifat abnormal sehingga harus segera dikeluarkan dari kandungan.
Bila tidak, hamil anggur bisa menyebabkan komplikasi, antara lain perdarahan, infeksi dan kanker.
Baca Juga : Catat 5 Tips Ampuh Memuaskan Pasangan di Ranjang, Buktikan Dads!
Lalu wanita dengan ciri seperti apa yang berisiko tinggi mengalami kehamilan anggur? Berikut adalah faktor risikonya:
1. Wanita yang berasal dari Meksiko, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), dan Filipina.
2. Wanita kulit putih di Amerika Serikat berisiko lebih tinggi daripada wanita kulit hitam.
3. Wanita hamil berusia di atas 40 tahun.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Tips Kulit Mulus Bebas Dari Stretch Mark Saat Hamil
4. Wanita yang pernah mengalami kehamilan mola sebelumnya.
5. Wanita dengan riwayat keguguran.
Jika mengalami kehamilan seperti ini, Moms harus rajin-rajin konsul ke dokter sesuai yang dianjurkan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Sakit Saat Pipis, Waspada Tanda Penyakit Kelamin Ini!
Sehingga saat dokter mendeteksi adanya kehamilan molar, Moms bisa segera mendapatkan penanganan terbaik secara medis.
Selain itu, Moms juga baiknya menunggu selama enam bulan hingga satu tahun sebelum mencoba untuk hamil jika pernah mengalami hamil anggur.
Baca Juga : Orang Kesepian Lebih Rentan Mengalami Kematian Dini, Waspada Moms!
Risiko kekambuhan lebih tinggi daripada wanita tanpa riwayat kehamilan molar sebelumnya.
Selama kehamilan berikutnya, penyedia layanan kesehatan mungkin melakukan ultrasound awal untuk memantau kondisi ibu untuk memastikan kondisi janin.
Dokter juga mungkin akan menyarankan pengujian genetik pranatal, yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan molar.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Sakit Saat Pipis, Waspada Tanda Penyakit Kelamin Ini!
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | american pregnancy association |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR