L
Nakita.id - Bagi ibu rumah tangga, merupakan suatu hal yang penting dilakukan untuk memilih peralatan rumah tangga dengan cermat.
Namun siapa sangka, ada beberapa benda di dalam rumah yang ternyata mengandung unsur berbahaya bagi kesehatan.
Padahal, Moms dan keluarga sering bersentuhan dengan benda tersebut dalam aktivitas sehari-hari.
Apa saja? Berikut ini ulasannya.
Sabun antibakteri
Sering Moms gunakan untuk menyingkirkan kuman di anggota tubuh, ada beberapa produk kosmetik rumah tangga yang berbahaya.
Seperti sabun antibakteri, sabun mandi, pasta gigi dan kosmetik lain yang mengandung triclosan kimia antimikriba yang dapat mengganggu fungsi tiroid dan kadar hormon dalam tubuh.
Baca Juga : Gisel Dikabarkan Gugat Cerai Gading, Ternyata Ini 8 Alasan Istri Memilih Ceraikan Suaminya!
Selain itu, banyak ahli kesehatan percaya bahwa terlalu sering menggunakan bahan kimia antibakteri justru mendorong pertumbuhan bakteri yang kebal terhadap pengobatan antibakteri.
Jika Moms orang yang sering menggunakan produk pembersih tangan, carilah yang tidak mengandung triclosan (atau triclacarbon) atau bahan antimikroba atau antibakteri lainnya.
Panci teflon
Banyak digunakan untuk memasak lauk pauk, panci teflon yang dipanaskan pada suhu tinggi nyatanya dapat melepaskan asap beracun yang berbahaya.
Bahkan, asap ini bisa membunuh burung peliharaan hanya dalam beberapa detik dan menyebabkan manusia tersrang gejala flu.
Berdasarkan uji yang dilakukan oleh EWG, memasak selama dua hingga lima menit di atas kompor konvensional sudah merupakan waktu yang cukup untuk memecahkan lapisan teflon dan memancarkan partikel serta gas beracun.
Tak hanya itu, terdapat bahan kimia perfluorinated (PFC) juga ditemukan dalam panci berlapis teflon.
Penelitian menunjukkan, bahan kimia tersebut bisa membuat bayi lahir dengan berat badan rendah, peningkatan kolesterol dalam tubuh, kadar hormon tiroid abnormal, dapat menyebabkan radang hati dan sistem kekebalan tubuh menurun.
Baca Juga : Moms Wajib Coba, Pijat Oksitosin agar Bebas Stres dan ASI Lancar
Sebagai alternatif, Moms bisa mengganti panci dan wajan berlapis teflon dengan bahan yang tidak ada 'Gore-Tex' atau 'Teflon', seperti panci yang berbahan besi cor atau tembaga.
Selama 40 tahun terakhir, BPA kimia telah digunakan untuk mengeraskan plastik.
Menurut penelitian, lebih dari 90% dari kita memiliki BPA dalam tubuh.
Fakta tersebut didasarkan dengan kebiasan kita sehari-hari menggunakan wadah penyimpan makanan yang mengandung BPA.
Penelitian terbaru mengungkap, BPA berpotensi mengakibatkan gangguan pada otak, gangguan kelenjar prostat pada janin, bayi serta anak-anak.
Menurut yayasan Breast Cancer di Inggris, bahan kimia itu juga dapat memengaruhi hormon seks wanita yaitu estrogen.
Baca Juga : Tak Perlu Obat Kuat, Tingkatkan Stamina Saat Berhubungan Intim dengan 6 Minuman Ini
Beberapa penelitian juga memperlihatkan bahan kimia berdampak terhadap pertumbuhan jaringan payudara sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.
Untuk mengantisipasi dampak yang sedemikian berbahaya, sebaiknya Moms mulai membiasakan diri menempatkan buah dan sayuran dalam wadah kaca.
Gunakan peralatan berbahan dasar keramik jika Moms ingin memanaskan makanan dalam microwave.
Karena, meskipun wadah plastik microwave disebut 'microwave safe', namun tetap dapat melumerkan bahan kimia ke dalam makanan saat proses pemanasan.
Menurut sebuah studi, terdapat sebanyak 100 bahan kimia beracun yang dilepaskan ke dalam udara dari tirai mandi berbahan dasar vinil PVC.
Tirai kamar mandi vinil mengandung banyak bahan kimia berbahaya, termasuk senyawa organik yang mudah menguap (VOC), phthalates dan organotin.
Tirai vinil sering mengandung phthalates yang tinggi, yang digunakan untuk melunakkan material.
Baca Juga : 7 Manfaat Mandi Air Dingin di Pagi Hari, Salah Satunya Pangkas Berat Badan
Tak hanya itu, perabot yang sering digunakan masyarakat urban ini ternyata juga berkontribusi terhadp iritasi pernapasan.
Untuk itu, jika Moms menginginkan suasana kamar mandi yang lebih intim bisa menyiasatinya dengan tirai berbahan katun, polyester atau nilon.
Kerap diagungkan karena piawai membasmi hama, dampak pestisida tidak bagus untuk manusia.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menguji pestisida sintetis untuk menentukan mana yang aman dan mana yang tidak, namun sebaiknya hindari penggunaan pestisida tersebut.
Para peneliti telah menunjukkan hubungan yang erat penggunaan pestisida jenis ini dengan penyebab beragam kanker, termasuk limfoma non-Hodgkin.
Insektisida juga telah terhubung dengan kerusakan otak pada anak-anak.
Jika Moms ingin membasmi serangga, alangkah baiknya menggunakan bahan alami yang bisa ditemukan di dapur seperti kulit jeruk atau minyak eukaliptus beraroma lemon yang lebih aman.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Livestrong. com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR