Nakita.id - Semakin Si Kecil tumbuh, ada beberapa masalah perilaku anak.
Moms mungkin mudah kehilangan kesabaran dengan masalah perilaku anak seperti impulsif atau menolak untuk mendengarkan.
Namun, masalah perilaku anak merupakan gejala masalah yang lebih dalam yang dapat diobati melalui terapi.
Baca Juga : Masalah Perilaku Anak, Ini Akibat dari Kesalahan Orangtua!
Berikut berbagai terapi yang dapat membantu masalah perilaku anak:
Terapi okupasi
Terapi okupasi dapat membantu di banyak area, mulai dari meningkatkan ketrampilan motorik halus hingga mengembangkan koordinasi tangan hingga mata.
Semakin itu digunakan untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan memproses informasi sensorik.
Anak-anak menyukainya karena terapi itu disamarkan sebagai serangkaian kegiatan bermain dan hasilnya sangat bagus.
Ini membantu meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan konsentrasi, dan fokus serta mengatur suasana hati.
Baca Juga : Ciri-ciri Perilaku Anak yang Hidup Dalam Disfungsi Keluarga
Fisioterapi
Akademisi yang kuat mulai dengan tubuh yang kuat, jadi jika Si Kecil memiliki hati dan tubuh yang lemah, mungkin mereka kekurangan energi untuk berkonsentrasi atau mengatur aktivitas motorik halus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas di kelas.
Fisioterapi bekerja untuk membangun kekuatan, meningkatkan keterampilan motorik kasar dan membangun ketahanan.
View this post on Instagram
Terapi bermain
Jika Si Kecil mulai berteman atau telah mengekspresikan kecemasan sosial, Moms dapat melakukan terapi bermain.
Ini berbeda dari terapi biasa dan bukannya diminta serangkaian pertanyaan, anak-anak didorong untuk bermain seperti yang mereka lakukan di tempat lain.
Ini memberi kesempatan untuk mengamati pilihan dan keputusan yang dibuat anak, serta menginterprestasikan bagaimana hal ini berdampak pada pengalaman mereka.
Baca Juga : Sering Terjadi, 3 Perilaku Anak Disebabkan Kesalahan Pola Asuh
Terapi seni
Berbeda dari terapi bermain karena menggunakan seni sebagai wahana berekspresi.
Ini sangat berguna untuk anak-anak yang sering kekurangan kosa kata atau pemahaman untuk menjelaskan apa yang mereka alami.
Terapi wicara
Meskipun saat anak berusaha mengucapkan sesuatu itu menggemaskan, mereka dapat memiliki dampak negatif terhadap pembelajaran dan perkembangan anak.
Katakanlah, misalnya, Si Kecil sedang mencoba mengucapkan "R", ia mungkin mulai menghindari mengucapkan kata-kata dengan bunyi ini.
Baca Juga : 4 Perilaku Anak yang Sebaiknya Jangan Dianggap Sepele dan Dibiarkan
Ini karena mereka terlalu sulit atau membuatnya merasa tidak percaya diri dengan pembelajaran meluas menjadi membaca dan diskusi yang lebih dalam.
Di sinilah terapi wicara muncul dirancang untuk membantu anak-anak meningkatkan pemahaman bahasa mereka, baik dalam pengertian dan ekspresi.
Itu juga dapat meningkatkan komunikasi non verbal mereka.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | living and loving |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR