Nakita.id - Anak susah makan atau Gerakan Tutup Mulut (GTM) kerap kali menjadi salah satu tantangan yang dialami oleh para orangtua.
Baca Juga : Anak Susah Makan? Cukup Pakai Temulawak untuk Nafsu Makan Anak
Menurut penjelasan dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, penyebab anak sulit makan sangat bervariasi, misalnya penyakit atau kelainan organik yang mendasari, interaksi biologis, dan faktor lingkungan.
Namun dari semua penyebab tersebut, penyebab yang paling sering dijumpai ketika anak susah makan ialah pemberian nutrisi yang kurang tepat mengenai komposisi makanan, tektur makanan yang tidak sesuai, dan tatacara pemberian makanan.
Kondisi ini tentu tidak bisa dianggap remeh karena anak susah makan berkepanjangan bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Dampak susah makan pada anak awalnya akan memengarui berat badan anak, kemudian memengaruhi tinggi badan dan status gizi anak.
Oleh karena itu, Dokter Reisa Broto Asmoro pun membagikan sedikit tips untuk mengatasi anak susah makan.
Makan bersama keluarga
Salah satu hal penting agar anak tidak susah makan ialah mengajak anak makan bersama keluarga.
Menurut Dokter Reisa, hal ini penting untuk dilakukan agar anak memahami konsep makan.
"Karena makan bersama keluarga bisa membuat anak memahami konsep makan, dia jadi tahu jam makan. 'Oh ini waktu saya makan', 'Oh saya harus duduk di sini dan menghabiskan makan saya, 'Oh keluarga saya makan jadi saya harus makan'," jelas Dokter Reisa saat ditemui di Greenhouse Co-working Space di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Baca Juga : Berita Kesehatan: Jangan Abaikan Gejala Samar Kolesterol Pada Anak, Bisa Berakibat Fatal!
Buat suasana menyenangkan
Selain kehadiran keluarga, suasana saat makan pun penting untuk diperhatikan.
Dokter Reisa mengingatkan bahwa anak-anak masih dalam tahap pembelajaran.
Saat anak susah makan sebaiknya orangtua menahan emosi dan tidak memaksakan anak untuk makan.
"Jangan paksa anak makan agar dia tidak takut dan trauma. Dia juga pasti bingung ketika orangtua marah ketika dia tidak mau makan.
Jadi sebisa mungkin tahan emosi, buat anak senyaman mungkin," ujarnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Waktu yang tepat
Mengingat banyaknya penyebab anak susah makan, orangtua sebaiknya juga memerhatikan kondisi anak.
"Bila anak susah makan, pastikan dulu kondisinya apakah anak memang sudah siap makan, anak sudah punya ketertarikan pada makanan, dan anak mau untuk makan dengan baik. Jadi waktunya juga harus tepat," pungkas Dokter Reisa.
Selain tips dari Dokter Reisa, ada pula beberapa tips mengatasi anak susah makan sesuai feeding rules menurut Bonnin:
Jadwal
- Jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur
- Pemberian makan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit
- Jangan menawarkan camilan yang lain saat makan kecuali minum
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Lingkungan
- Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan)
- Siapkan serbet untuk alat makan agar tidak berantakan
- Tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat makan
- Jangan memberikan makanan sebagai hadiah
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Perjuangan Persalinan Winda Viska, Urin Sudah Berwarna Merah Akibat Preeklamsia
Prosedur
- Berikan makanan dalam porsi kecil
- Berikan makanan utama dulu baru akhiri dengan minum
- Dorong anak untuk makan sendiri
- Bila anak menunjukan tanda susah mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan secara netral yakni tanpa membujuk atau memaksakan
- Bila setelah 10-15 menit anak tetap susah makan, akhiri proses makan
- Hanya boleh membersihkan mulut anak jika makan sudah selesai.(*)
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR