Majalah Technology Review dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) memperingatkan, "Teknologi ini sangat bermasalah dari segi etika, karena perubahan pada embrio akan diwariskan ke generasi berikutnya dan kemungkinan akan berefek pada seluruh garis keturunannya.
Nicholas Evans, profesor bidang filsawat di University of Massachusetts Lowell mengatakan, keputusan He untuk mengumumkan pekerjaannya yang jadi terobosan itu, "adalah bentuk praktik ilmuwan yang sangat bermasalah," karena melanggar norma-norma masyarakat.
Baca Juga: Bayi Kembar Tiga Jalani Operasi Pertama di Tengkorak
Evans menambahkan, rekayasa genetika pada embrio sudah beberapa kali dibicarakan.
"Yang lebih revolusioner adalah anak-anak ini katanya dibuat untuk menghasilkan resistensi terhadap sebuah penyakit. Itu langkah yang mengandung banyak bahaya."
Pengumuman He muncul menjelang konferensi besar tentang pengeditan dan rekayasa gen di Hong Kong.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Daily Mail,Tabloid Nakita,AFP,Daily China |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR