Dasar masalah membaca
1. Huruf atau suara:
Untuk membaca, anak-anak harus memiliki pemahaman bahwa kata-kata memiliki makna yang berbeda.
Misalnya seperti kata "cakar" dan kata "cagar".
Saat seorang anak mendengar kata cakar, penting untuk mengubah bunyi suara untuk tujuan belajar membaca mereka.
2. Decoding:
Decoding adalah proses melihat huruf dan kemudian "mengucapkan" suara dengan keras.
Decoding adalah keterampilan kompleks yang mengharuskan mengetahui semua suara alfabet ditambah kombinasi yang mereka buat.
3. Kosakata:
Kosakata yang sehat dan berkembang adalah salah satu indikator keberhasilan terbaik dalam belajar.
Mengetahui arti kata-kata dan mampu mempelajari kata-kata baru secara teratur merupakan nilai tambah yang bagus untuk menjadi pembaca yang fasih.
Semakin banyak Si Keil membaca, semakin besar mereka mengetahui banyak kosakata.
4. Kefasihan:
Ketika anak sudah paham tentang kosakata, mereka juga dituntut untuk fasih membaca.
Pembaca yang baik akan terdengar seolah-olah dia berbicara secara alami dengan nada naik dan turun yang tepat, dan dengan kesan bahwa ada pemahaman yang kuat.
Baca Juga : Puluhan Karyawan Derita Leukemia dan Tumor Otak, Samsung Minta Maaf dan Beri Kompensasi!
5. Pemahaman:
Cukup umum bagi anak-anak untuk membaca seolah mereka mengerti, tetapi setelah pertanyaan lebih lanjut, sudah jelas bahwa mereka benar-benar belum memahami kata-kata tersebut.
Pemahaman lebih dari sekadar mengingat fakta, itu mampu mendiskusikan informasi dengan cara yang berarti.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | parentmap |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR