Nakita.id - Salah satu tolak ukur paling mendasar dalam perkembangan akademik Si Kecil adalah belajar membaca.
Membaca adalah keterampilan yang membuka pintu untuk semua pembelajaran lainnya.
Jadi apa yang akan Moms lakukan ketika anak sedang berjuang untuk menjadi pembaca yang baik?
Tidak pernah terlambat
Tidak pernah ada kata terlambat untuk membacakan cerita atau dongeng kepada anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak topik atau cerita yang bisa Moms bacakan kepada anak-anak saat waktu senggang.
Jika kemarin-kemarin gagal untuk membacakan, coba untuk memulainya hari ini.
Dalam waktu yang singkat, Moms akan menemukan titik di mana Moms menikmati waktu saat membaca bersama dengan anak.
Dan semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak dalam kegiatan membaca, semakin mudah bagi mereka untuk menjadi pembaca juga.
Selain kurangnya pengalaman membaca, ada banyak alasan mengapa anak-anak tidak bisa dengan mudah belajar membaca.
Baca Juga : Wanita Pemilik Mini Cooper S Ini Kena Razia, Langsung Bayar Rp 30 Juta di Tempat!
Mungkin karena pemahaman sederhana seperti tentang huruf dan suara hingga membutuhkan proses.
Penting untuk mengetahui bahwa masalah membaca sebelumnya didiagnosis dan diobati, semakin baik hasilnya.
Dasar masalah membaca
1. Huruf atau suara:
Untuk membaca, anak-anak harus memiliki pemahaman bahwa kata-kata memiliki makna yang berbeda.
Misalnya seperti kata "cakar" dan kata "cagar".
Saat seorang anak mendengar kata cakar, penting untuk mengubah bunyi suara untuk tujuan belajar membaca mereka.
2. Decoding:
Decoding adalah proses melihat huruf dan kemudian "mengucapkan" suara dengan keras.
Decoding adalah keterampilan kompleks yang mengharuskan mengetahui semua suara alfabet ditambah kombinasi yang mereka buat.
3. Kosakata:
Kosakata yang sehat dan berkembang adalah salah satu indikator keberhasilan terbaik dalam belajar.
Mengetahui arti kata-kata dan mampu mempelajari kata-kata baru secara teratur merupakan nilai tambah yang bagus untuk menjadi pembaca yang fasih.
Semakin banyak Si Keil membaca, semakin besar mereka mengetahui banyak kosakata.
4. Kefasihan:
Ketika anak sudah paham tentang kosakata, mereka juga dituntut untuk fasih membaca.
Pembaca yang baik akan terdengar seolah-olah dia berbicara secara alami dengan nada naik dan turun yang tepat, dan dengan kesan bahwa ada pemahaman yang kuat.
Baca Juga : Puluhan Karyawan Derita Leukemia dan Tumor Otak, Samsung Minta Maaf dan Beri Kompensasi!
5. Pemahaman:
Cukup umum bagi anak-anak untuk membaca seolah mereka mengerti, tetapi setelah pertanyaan lebih lanjut, sudah jelas bahwa mereka benar-benar belum memahami kata-kata tersebut.
Pemahaman lebih dari sekadar mengingat fakta, itu mampu mendiskusikan informasi dengan cara yang berarti.
Ada masalah lain yang harus dipertimbangkan
1. Proses auditorial dan visual:
Masalah-masalah ini memerlukan pengujian khusus oleh para profesional dan terapi untuk membantu otak mengidentifikasi suara atau visual dengan benar dan dapat menafsirkannya.
2. Masalah susah fokus:
Anak-anak dengan masalah perhatian yang signifikan merasa sulit untuk fokus pada keterampilan membaca cukup lama untuk menjadi sukses.
3. Masalah daya ingat:
Beberapa anak mengalami kesulitan mengingat bentuk huruf atau suara yang dihasilkannya. Mereka membutuhkan latihan ekstra untuk menjadi sukses dalam belajar.
4. Bahasa asing:
Untuk anak yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, penting untuk mengetahui bahwa dibutuhkan sekitar enam tahun untuk menjadi fasih berbahasa Inggris dan keterampilan membaca.
5. Masalah penglihatan:
Beberapa anak mengalami kesulitan dengan berfokus pada kata-kata, jika ada penglihatan kabur atau kesulitan dalam melihat anak-anak dapat dibantu dengan terapi.
Sangat penting untuk Moms, meminta sekolah untuk melakukan tes kepada anak-anak agar mereka fasih membaca.
Baca Juga : Ashanty Sudah Pasang Alat KB dan Ngaku 99% Aman, Faktanya Pakai KB Spiral Masih Bisa 'Kebobolan'!
Stigma yang berkembang ketika seorang anak ditempatkan dalam kelompok membaca "lambat" atau masalah kepercayaan diri yang muncul ketika anak tahu ia tidak bisa melakukannya adalah kerugian untuk belajar dalam diri mereka sendiri.
Apa yang harus Moms lakukan?
Rumah dan kehidupan yang Moms jalani dengan keluarga adalah sekolah pertama dan tempat yang penting bagi anak Moms.
Ada banyak cara yang dapat mendukung Moms jika kesulitan mengajari anak di rumah.
Bersenang-senanglah dengan buku, pimpin anak Moms untuk menghargai kata yang dicetak.
Temukan buku, komik, atau bahan cetak lainnya yang disukai anak dan baca bersama-sama.
Kembangkan kesadaran huruf pada anak, mulai dari bunyi dan bagian-bagian dari kata dalam kehidupan sehari-hari.
Pelajari alfabet dengan banyak cara, seperti saat menyanyikan lagu atau saat sedang menaiki anak tangga.
Ajarkan anak Moms untuk mengenali dan menulis nama mereka, dan kemudian memperluas kata-kata yang dikenal seperti nama-nama keluarga, makanan, nama warna, dll.
Memainkan game atau menyanyikan lagu bersama, misalnya "kata apa yang diawali dengan huruf 'b.'"
Bunyikan kata-kata dan pelajari pola kata. "Mari pikirkan semua kata-kata yang kita bisa.”
Luangkan waktu untuk membicarakan dan merefleksikan makna dari cerita yang Moms bacakan.
Terakhir, nikmati favorit bacaan lama dan temukan judul baru yang menarik.
Buat anak Moms termotivasi dan maksimalkan minat anak Moms saat ini.
Baca Juga : Meski Tak Memanggil Kareena 'Ibu', Anak Tiri Kareena Kapoor Sangat Menyayangi Saudara Tirinya, Ini Buktinya!
Jika dinosaurus adalah topik baru yang menarik, pastikan untuk menemukan banyak buku tentang mereka.
Ingat: Membaca adalah keterampilan yang sangat rumit dan tidak ada ukuran yang cocok untuk memecahkan masalah membaca.
Pastikan Moms menghubungi guru di sekolah dan profesional sekolah untuk mendiagnosis dan mulai menyelesaikan masalah membaca anak Moms.
(Natasha Nur Ananda/Nakita.id)
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | parentmap |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR