Konsulen obstetri dan ginekologi dengan subspesialis onkologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Ong Tjandra, MMPd, M.Kes, Sp.OG(K-Onk) menjelaskan, operasi laparoskopi untuk kasus-kasus kandungan dilakukan berdasarkan penilaian atas kondisi masing-masing individu.
Teknik operasi ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain luka sayatan yang sangat kecil yaitu sekitar 7 mm jika dibandingkan dengan luka sayatan pada operasi konvensional yang dapat mencapai 100 mm.
Baca Juga : Moms Termasuk Pelit? Hati-hati, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan!
Waktu pemulihan pasien yang relatif cepat, nyeri luka paska operasi minimal dan risiko komplikasi yang relatif rendah. Teknologi ini dapat kita aplikasikan juga pada kasus-kasus keganasan”.
Tindakan laparoskopi untuk pengangkatan kista (laparascopic cystectomy), pengangkatan polip (histeroscopic polypectomy), pengangkatan miom (laparoscopic myomectomy) hingga pengangkatan rahim (total laparoscopic hysterectomy) untuk kasus jinak dan ganas sudah dilakukan di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Terobosan Baru Penanganan Masalah Kesuburan Wanita"
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR