“Hal itu bisa sangat mengganggu ketika seorang suster membawamu ke toilet dan menunggu di luar pintu,” ungkap Soifer.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Tidak Ada Perdarahan Saat Pertama Kali Berhubungan Intim, Tanda Tidak Perawan?
Soifer juga menyebutkan bahwa 90% penderita yang mendaftar untuk pemulihan adalah laki-laki.
Belum ada penelitian bagaimana merawat paruresis, tapi para ahli percaya bahwa terapi perilaku kognitif dapat menyembuhkan phobia ini.
Ada juga terapi acceptance and commitment, tipe lain dari psikoterapi, juga bisa bermanfaat.
Baca Juga : Ramai Kabar Perceraian Gading dan Gisel, Maya Septha: 'Semua Pernikahan Itu Rumit'
Selain itu, pengobatan anti kecemasan mungkin juga bisa berperan.
Terapi-terapi itu memang tidak bisa membuat para pengidap paruresis langsung buang air kecil, namun bisa mengurangi rasa malu dan cemas saat akan berkemih di tempat umum.
Nah, apakah Moms atau Dads merasakannya?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Health |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR