Nakita.id - #WelcomeMyLovelyBaby, menyandang status baru sebagai orangtua memang membahagiakan, namun lain ceritanya jika bayi menangis terus menerus.
Dalam dunia kedokteran, kondisi ini disebut kolik infantil.
Kolik adalah rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh bayi.
Hingga kini, para dokter masih meneliti apa sebenarnya penyebab kolik pada bayi.
Kondisi ini muncul pertama kali saat bayi berusia 2 hingga 4 minggu, dan berlangsung hingga bayi berusia 4 bulan.
Faktanya, kolik dialami bayi selama 1 hingga 2 jam lamanya sehingga membingungkan ibu baru.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Alat Kelamin Bayi Rentan Infeksi, Begini Cara Membersihkan yang Tepat!
Kondisi ini normal Moms, selama bayi memang menangis secara alami.
Juga, tidak disertai demam, minum dan buang air besar dengan normal serta tidak kembung atau muntah.
Berbeda dengan tangisan biasa, bayi yang kolik biasanya akan menangis sembari menarik dan menekuk kakinya.
Uniknya, bayi biasanya mengalami hal ini menjelang maghrib sampai menjelang malam atau dini hari.
"Biasanya terjadi pada waktu itu, belum ada penjelasan medis mengenai hal ini pokoknya bayi biasanya kolik pas maghrib," demikian penuturan dokter spesialis anak dr. Natia Anjasari saat ditemui Nakita.id pada Kamis (11/10).
Lalu, hal apa yang sebenarnya menjadi pemicu kolik pada bayi?
Kolik disebabkan sistem saraf bayi yang sejatinya belum sempurna, sehingga kerap menimbulkan rasa tak nyaman.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Merawat Tali Pusat Bayi, Pastikan Selalu Kering agar Tidak Infeksi
Selain itu, sensitivitas terhadap makanan yang dikonsumsi ibu juga bisa menjadi pemicu lain.
"Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif, bisa jadi mengalami alergi susu sapi.
Biasanya untuk kasus ini, dokter akan menganjurkan ibu untuk tidak mengonsumsi susu sapi dan dairy product lain seperti keju, cokelat, es krim, cake, roti, mentega pokoknya yang mengandung susu sapi.
Jika setelah itu keluhan kolik berkurang maka benar bayi mengalami alergi", jelas Natia.
Sementara, Natia mengingatkan pentingnya ibu memilih susu formula yang terhidrolisasi dengan sempurna yang memang khusus untuk bayi yang alergi dengan susu sapi.
Jangan khawatir Moms, kalsium bisa didapat dari sumber lain pengganti susu sapi.
Seperti teri basah, buah sawo atau bisa juga mengonsumsi suplemen kalsium.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Pentingnya Proses Inisiasi Menyusui Dini dan Kolostrum untuk Bayi Baru Lahir
Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk dosis yang tepat.
Di samping itu, intoleransi laktosa juga bisa menjadi hal lain pemicu kolik Moms.
"Untuk bayi dengan kasus kolik, akan lebih baik jika disusui agak lama semisal 20 menit.
Jangan 5 sampai 10 menit sekali tapi berulang", ujar Natia.
Hal ini disebabkan, laktosa memang banyak terdapat pada kandungan ASI di masa awal menyusui.
Kendati ini hal yang normal terjadi, jangan selalu menyepelekan kolik Moms.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Moms, Begini Aturan Memandikan Bayi Baru Lahir
Apalagi, jika tangisan bayi tanpa sebab itu disertai gejala lain.
"Jika ada tanda infeksi pada bayi seperti demam, bayi jadi malas menyusui, diare, kembung, muntah berwarna hijau sebaiknya dikonsultasikan pada dokter anak," pungkas Natia.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR