Nakita.id - Penurunan berat badan umumnya menjadi tujuan utama dari sebagian besar pola diet.
Namun berfokus pada diet anti-inflamasi juga dapat mengendalikan kondisi kesehatan.
Bahkan mereka yang tidak menderita penyakit kronis pun dapat mengambil manfaat dengan mengurangi risiko mereka terhadap penyakit kronis.
Yaitu dengan memilih dan menghindari makanan untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.
Tapi perlu dicatat bahwa ada dua jenis peradangan.
Baca Juga : Diet Sehat Untuk Mencegah dan Mengatasi Sindrom Pramenstruasi
Peradangan akut adalah respons normal dalam tubuh kita yang terjadi tepat setelah cedera atau sakit.
Peradangan akut memang bertindak untuk mempertahankan tubuh, namun bisa memicu respons berbahaya jika terjadi dalam waktu yang lama - ini dikenal sebagai peradangan kronis.
Seperti yang disarankan oleh health research, peradangan kronis dapat berkontribusi pada pengembangan beberapa penyakit termasuk lupus, kanker, stroke, dan banyak lagi.
Baca Juga : Cara Mudah Membersihkan dan Mensterilkan Spons Makeup!
Untuk itu diet anti-peradangan ini merekomendasikan agar mengonsumsi banyak sekali buah dan sayuran.
Secara khusus, termasuk sayuran berdaun hijau, tomat, dan buah-buahan seperti stroberi, blueberry, dan jeruk.
Alih-alih makan daging, pilihlah makan ikan dua kali seminggu untuk mendapatkan dosis yang diperlukan dari lemak omega-3.
Baca Juga : Benarkah Ekstrak Bluebery Dapat Mencegah Depresi Pasca Melahirkan?
"Komponen makanan anti-inflamasi, seperti lemak omega-3, melindungi tubuh terhadap kerusakan yang mungkin disebabkan oleh peradangan," kata Ximena Jimenez, ahli gizi dari Miami, dan juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics.
Baca Juga : Rajin Konsumsi Tomat, 5 Manfaat Luar Biasa Ini Akan Dirasakan Tubuh
Diet ini juga menggunakan rasa rempah-rempah tertentu seperti bawang putih dan kunyit, yang dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi.
Dalam jumlah sedang, seseorang juga dapat menikmati kopi, kacang-kacangan dan biji-bijian, cokelat hitam, dll.
Adapun makanan untuk perlu dihindari ialah, daging olahan, minyak sayur, minuman manis seperti soda, dan karbohidrat olahan seperti roti putih.
Peminum alkohol juga dikaitkan dengan peradangan, jadi pastikan untuk memoderasi asupan alkohol yang dikonsumsi.
Baca Juga : Operasi Implan Payudara: Kanker Dan Risiko Lain Yang Mungkin Terjadi
Sedangkan susu tampaknya berdiri diantara anti-inflamasi dan pro-inflamasi.
Para peneliti mencatat bahwa itu sangat tergantung pada individu dan seberapa toleran tubuh mereka ketika mencerna laktosa.
Jadi, mungkin ada baiknya berkonsultasi dengan ahli diet dan mengamati kondisi Moms sendiri untuk mengetahui jenis produk susu apa yang sebaiknya dipilih.
Meskipun bukan obat, diet ini dapat membantu siapa saja yang menderita kondisi yang terkait dengan inflamasi atau peradangan.
Baca Juga : Berita kesehatan Akurat: Inilah 15 Makanan Sehat untuk Jantung!
The Arthritis Foundation, misalnya, merekomendasikan pola makan ini untuk pasien rheumatoid arthritis.
Banyak pula yang bertanya-tanya, apakah peradangan juga dipengaruhi oleh asupan kalori yang kita makan?
Penelitian telah menemukan bahwa hubungan itu ada, bahkan ketika obesitas dan penambahan berat badan dipertanggungjawabkan.
Baca Juga : Penangkal Stres Alami, Yuk Konsumsi Lebih Banyak Buah dan Sayur!
"Beberapa komponen makanan atau bahan mungkin memiliki efek independen pada peradangan dan di atas asupan kalori yang meningkat," kata Dr. Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR