"Kalau kuning yang umum-umum saja, itu kan indirect nya tinggi. Biasanya salah satunya penyebab yang paling sering yaitu bayi kurang minum (ASI)," jelas Marissa.
Ketika bayi baru lahir kurang minum atau mendapatkan ASI, maka pemecahan sel darah merah bisa lebih banyak, sehingga berpengaruh pada bilirubin yang lebih tinggi.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Kebiasaan Ibu Baru yang Bikin Bayi Sering Gumoh, Begini Penanganan yang Tepat
"Kemudian kalau misalnya yang selain karena kurang minum, ada banyak faktor lain, tetapi kalau fisilogis aja karena pemecahan itu yang hasilnya bilirubin. Lalu faktor keturunan pun ga ada," ungkap Marissa beberapa waktu lalu.
Penyakit kuning pun dikenal menjadi dua macam, yaitu ikterik fisiologis atau normal dan ikterik patologis atau tidak normal.
Untuk ikterik fisiologis, jika masih dalam batas kurva yang normal maka tidak akan mengganggu kesehatan secara serius, karena nantinya pun penyakit kuning ini akan hilang dengan sendirinya.
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR