Pada tahun 1898, dia menyelinap dengan menjatuhkan dua mayat yang dimasukkan dalam kotak di Sungai Thames di Reading, namun mayat tersebut ditemukan oleh tukang sampah.
Dalam kotak itu ada mayat Helena Fry yang berusia satu tahun dengan pita putih di lehernya.
Baca Juga : Bukan Uang, Ini Alasan Bule Betah Tinggal di Indonesia: Tidak Mungkin Saya Kembali ke Inggris
Kotak itu ternyata dicap dengan alamat Nyonya Thomas dari 26 Piggott's Road, Caversham, yang merupakan nama gadis dan alamat rumah Dyer.
Tetangganya mengatakan kepada polisi bahwa Dyer telah pindah. Setibanya di rumahnya di Reading, dipenuhi oleh bau mayat yang membusuk, tumpukan pakaian bayi dan kwitansi dari iklan yang ditempatkan di berbagai surat kabat di Inggris.
Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading, Psikolog Ungkap Alasan Masyarakat Ikut Bersedih
Petugas memerintahkan agar Sungai Thames dikeruk, dan mereka menemukan enam bayi lagi.
Semuanya ditemukan dengan pita sama dengan yang digunakan untuk membunuh Helena Fry.
Pada 22 Mei 1896, Dyer muncul di Old Bailey untuk persidangan atas pembunuhan yang dilakukannya.
Baca Juga : Baim dan Paula Sudah Siapkan Nama untuk Anak Mereka, Paula: Kita Jodoh dari Dulu
Setelah mengakui kejahatannya, Dyer digantung pada pada 10 Juni 1896 di Penjara Newgate.
Wah seram ya Moms, sebaiknya ketika akan menitipkan anak pada seorang pengasuh pastikan bahwa dia benar-benar orang yang tepat, ya! (*)
(Artikel ini telah terbit di Intisari.grid.id dengan judul "Amelia Dyer, Pengasuh Bayi Paling Kejam yang Bunuh Ratusan Bayi dan Tak Pernah Ketahuan Selama 30 Tahun")
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR