Nakita.id - Banyak orangtua kini yang mempercayakan anaknya kepada pengasuh.
Baca Juga : Gading dan Gisel Berusaha Bahagia Ketika Nonton Bareng Penampilan Gempi, Lihat Raut Wajah Mereka!
Namun tidak semua pengasuh bisa dipercaya. Seperti kisah pengasuh di era Victoria berpura-pura baik dan menjaga tetapi sebenarnya membunuh ratusan bayi.
Dia membodohi orangtua untuk membiarkan dia merawat bayi mereka yang baru lahir, tetapi pada kenyataannya pengasuh itu adalah dalah satu pembunuh perempuan paling produktif yang pernah tercatat dalam sejarah Inggris.
Dilansir dari Mirror, Amelia Dyer secara brutal membunuh bayi yang kelaparan, kemudian membiusnya dan mencekik mereka.
Hal itu dilakukannya selama 30 tahun.
Dyer berasal dari Bristol, tetapi dia pergi ke Plymouth dan tempat lainnya di seluruh Inggris untuk menjemput bayi-bayi yang akan diasuhnya.
Baca Juga : Mantan Suami Menikah Lagi, Elly Sugigi Malah Lakukan Hal Ini Bersama Irfan Sebastian
Dyer dibayar oleh ibu yang tidak menikah dan keluarga kaya untu merawat nak-anak mereka dengan imbalan uang, biasanya antara £ 10 dan £ 80, setara dengan £ 1.000 - £ 8.000 hari ini (Rp18 juta - Rp145 juta).
Pada tahun 1869, Dyer mulai memasang iklan di surat kabar lokal untuk mengadopsi anak-anak yang sehat.
Baca Juga : Mantan Suami Elly Sugigi Nikahi Perempuan Lebih Tua, Begini Potret Istri Baru Ferry Anggara
Dalam iklan tersebut dia mengatakan dia sudah menikah - yang merupakan kebohongan karena suaminya meninggal pada tahun yang sama - dan mengaku memiliki 'rumah di pedesaan yang bagus.'
Biasanya, orangtua akan menempatkan anak-anak mereka di tempat baru di bawah asuhan yang lebih layak, kadang-kadang anak akan dikembalikan lagi setelah keuangan mereka stabil.
Namun, dalam kasus Dyer, jika orangtua menginginkan anak mereka kembali, Dyer akan memberi mereka akan yang lain
Dyer mulai membunuh korbannya yang tidak berdosa dan tak berdaya dengan memberi mereka minuman beralkohol hingga overdosis.
Baca Juga : Lengser Jadi Presiden Jomblo, Baim Wong Beri Tips Cepat Menikah
Diperkirakan bahwa Dyer telah membunuh lebih dari 300 bayi, tetapi angka pastinya tidak akan pernah diketahui.
Pembumuhan yang dilakukan Dyer tidak terdeteksi oleh pihak berwenang karena selama era Victoria tingkat kematian bayi memang tinggi.
Tetapi, pada tahun 1879, satu dokter curiga karena jumlah sertifikat kematian yang dikeluarkannya untuk bayi yang 'dirawat' Dyer.
Baca Juga : Usus Pria Tua Ini Membusuk Hanya Karena Makan Semangka, Kok Bisa?
Dyer akhirnya dipenjara karena kelalaian, bukannya pembunuhan.
Dia dijatuhi hukuman enam bulan di kamp kerja paksa tetapi begitu dibebaskan, dia kembali melakukan aksinya yang biadab.
Dyer mengubah metode pembunuhannya menjadi pencekikan.
Dia terus memasang iklan dan mengumpulkan bayaran dari 'menjadi pengasuh' bayi.
Baca Juga : Bukan Kembar Siam, Perut Gadis Ini Ditumbuhi Anggota Badan Manusia, Begini Nasibnya
Mengingat dia ditangkap karena dokter mengetahui terlalu banyak bayi yang mati dalam pengasuhannya, dia kemudian membuang mayat bayi-bayi ke sungai, termasuk Sungai Avon dan Sungai Thames atau mengubur mereka.
Beberapa orang akan meminta bayi mereka untuk segera dibunuh setelah kelahiran karena malu menjadi ibu tunggal di era tersebut.
Untuk menghindari penangkapan, Dyer melarikan diri dan beberapa kali mengubah identitasnya.
Dia pindah dari kota ke kota untuk menghindari orang mendeteksi kejahatannya.
Bahkan dia memalsukan penyakit mentalnya dan membuat dirinya masuk ke rumah sakit jiwa.
Pada tahun 1898, dia menyelinap dengan menjatuhkan dua mayat yang dimasukkan dalam kotak di Sungai Thames di Reading, namun mayat tersebut ditemukan oleh tukang sampah.
Dalam kotak itu ada mayat Helena Fry yang berusia satu tahun dengan pita putih di lehernya.
Baca Juga : Bukan Uang, Ini Alasan Bule Betah Tinggal di Indonesia: Tidak Mungkin Saya Kembali ke Inggris
Kotak itu ternyata dicap dengan alamat Nyonya Thomas dari 26 Piggott's Road, Caversham, yang merupakan nama gadis dan alamat rumah Dyer.
Tetangganya mengatakan kepada polisi bahwa Dyer telah pindah. Setibanya di rumahnya di Reading, dipenuhi oleh bau mayat yang membusuk, tumpukan pakaian bayi dan kwitansi dari iklan yang ditempatkan di berbagai surat kabat di Inggris.
Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading, Psikolog Ungkap Alasan Masyarakat Ikut Bersedih
Petugas memerintahkan agar Sungai Thames dikeruk, dan mereka menemukan enam bayi lagi.
Semuanya ditemukan dengan pita sama dengan yang digunakan untuk membunuh Helena Fry.
Pada 22 Mei 1896, Dyer muncul di Old Bailey untuk persidangan atas pembunuhan yang dilakukannya.
Baca Juga : Baim dan Paula Sudah Siapkan Nama untuk Anak Mereka, Paula: Kita Jodoh dari Dulu
Setelah mengakui kejahatannya, Dyer digantung pada pada 10 Juni 1896 di Penjara Newgate.
Wah seram ya Moms, sebaiknya ketika akan menitipkan anak pada seorang pengasuh pastikan bahwa dia benar-benar orang yang tepat, ya! (*)
(Artikel ini telah terbit di Intisari.grid.id dengan judul "Amelia Dyer, Pengasuh Bayi Paling Kejam yang Bunuh Ratusan Bayi dan Tak Pernah Ketahuan Selama 30 Tahun")
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR