Nakita.id - Saat hamil, Moms disarankan untuk menghindari minuman bersoda (Soft drink) karena banyak mengandung gula, asam fosfat, karbonat, bahan pengawet, dan kafein, yang dapat membahayakan janin.
Bahkan, soda diet dapat menyebabkan kenaikan berat badan meskipun mengandung nol kalori.
Tetapi sebuah penelitian baru menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang dimaniskan secara artifisial saat hamil, dapat benar-benar membuat Si Kecil kelebihan berat badan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 5 Vitamin Untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Si Kecil di Musim Hujan
Peneliti melihat data dari tahun 1996 hingga 2002 yang dikumpulkan dalam penelitian Danish National Birth Cohort, yang menyusun penelitian jangka panjang dari 92.000 perempuan hamil yang tinggal di Denmark.
Dalam studi asli ini, peserta menyelesaikan kuesioner tentang diet setelah hamil enam bulan.
Berat badan anak-anak juga dilihat pada saat kelahiran dan pada usia 7 tahun.
Dalam studi baru ini, para peneliti mengamati 900 kehamilan di mana ibu didiagnosis menderita diabetes gestasional, suatu kondisi yang hanya diterima oleh perempuan hamil.
Baca Juga : Menurunkan Berat Badan, Simak 3 Cara Efektif Menggunakan Bawang
Sekitar 9 persen peserta mengonsumsi setidaknya satu minuman dengan pemanis buatan per hari.
Tim menemukan bahwa anak-anak mereka memiliki peluang 60 persen lebih berat saat lahir, dibandingkan dengan mereka yang ibunya tidak pernah minum minuman ini.
Pada usia tujuh tahun, anak-anak ini hampir dua kali lebih mungkin mengalami masalah berat badan, menurut rilis di ScienceDaily.
Baca Juga : Inilah Penyebab Sperma Mati Alias Necrozoospermia, Sebelum Membuahi
Banyak yang sering berpikir bahwa pemamis buatan lebih baik daripada gula asli.
Sedangkan para peneliti tidak menemukan keuntungan untuk minum minuman dengan menggunakan pengganti yang asli.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 8 : 3 Dukungan Suami di Trimester 3
"Temuan kami menunjukkan, mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan selama kehamilan tidak memberikan dampak positif dalam mengurangi risiko obesitas masa kanak-kanak nanti, daripada minuman dengan manis alami," kata rekan penulis studi Cuilin Zhang, Ph.D., dalam sebuah pernyataan.
"Tidak mengherankan, kami juga mengamati bahwa anak-anak yang lahir dari perempuan yang minum air, bukan minuman manis, cenderung tidak akan mengalami obesitas pada usia 7 tahun."
Bayi dari ibu yang menambahkan gula asli dan minuman pengganti gula ke dalam makanan mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Ibu yang hanya minum air putih saja dapat mengurangi risiko kegemukan anak mereka sebesar 17 persen.
Baca Juga : Rajin Konsumsi Tomat, 5 Manfaat Luar Biasa Ini Akan Dirasakan Tubuh
Tim tidak dapat menentukan mengapa hal ini terjadi.
Tetapi, pada sebuah penelitian, dapat ditunjukkan bahwa pemanis buatan menyebabkan usus menyerap glukosa gula darah.
Namun, penelitian itu dilakukan pada hewan.
Seperti kebanyakan studi ilmiah, ada bagian lain dari penelitian yang menyatakan bahwa menggunakan pengganti gula benar-benar baik.
Peneliti lain dari Kristina Rother, kepala divisi diabetes anak di National Institutes of Health’s, mengatakan kepada Vice bahwa banyak yang terkejut mendengar bahwa sesuatu tanpa kalori (soda diet) dapat membuat mereka gemuk.
"Banyak orang seperti, 'Kristina, apakah kamu mengatakan sesuatu tanpa kalori dapat menyebabkan kenaikan berat badan?'" Dia menjelaskan kepada Vice dari reaksi yang dia terima. "Sepertinya saya menantang hukum termodinamika."
Baca Juga : 8 Kebiasaan Pemicu Hilangnya Kesuburan Pria dan Wanita, Jangan Lagi Lakukan!
Rother telah menerbitkan banyak penelitian tentang hal ini dan memberi tahu bahwa pengganti gula tidak benar-benar bebas dari berbagai risiko.
"Saya tidak menyalahkan pemanis buatan untuk epidemi obesitas, tapi saya pikir mereka adalah bagian dari itu," katanya.
Artinya, ibu hamil yang mengonsumsi minuman bersoda, termasuk soda diet tanpa kalori, juga memiliki risiko terhadap obesitas pada anak-anaknya kelak.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR