Nakita.id - Baik itu direbus, diceplok, atau didadar, ketika Moms makan telur telah mendapatkan asupan protein, vitamin A, D dan B-12 yang berkualitas tinggi.
Jika Moms sehat, benar-benar tidak ada kerugian untuk makan telur setiap hari.
Orang dengan penyakit jantung dan diabetes mungkin perlu mengurangi konsumsi telur.
Jika ingin makan telur setiap hari juga harus menggunakan metode memasak yang sehat dan rendah lemak.
Baca Juga : Zaskia Sungkar Singgung Istri Muda Sang Ayah, Shireen Sungkar Emosi Hingga Pukul Sang Kakak!
Berikut ini alasan mengapa tidak disarankan makan telur dalam jumlah banyak.
1. Kolesterol dan lemak jenuh
Dulu ada banyak informasi tentang makan telur setiap hari karena kandungan kolesterolnya, yaitu 186 miligram dalam satu telur besar.
The Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan asupan kolesterol tidak lebih dari 300mg, tergantung pada asupan kalori.
Jika Moms makan dua telur untuk sarapan setiap pagi maka kolesterol akan naik.
Sebuah studi 2016 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition melihat efek kolesterol dan telur dalam pola makan lebih dari 1.000 pria yang berusia 42-60 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa makan satu butir telur per hari tidak berpengaruh untuk penyakit jantung.
Namun, banyak makanan yang tinggi kolesterol seperti daging berlemak, juga tinggi lemak jenuh.
Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol jahat yang disebut low-density lipoprotein, atau LDL.
Untuk alasan ini, pedoman diet merekomendasikan konsumsi maksimum 10% kalori dari lemak jenuh.
Baca Juga : Gisel dan Gading Segera Bercerai, Begini Kondisi Rumah Mewahnya yang Belum Lama Ditempati
Untungnya, telur tidak mengandung banyak lemak jenuh, hanya 1,6 gram per telur besar.
2. Diabetes dan telur
Banyak penelitian telah melihat kemungkinan hubungan antara diet kolesterol dan diabetes.
Beberapa penelitian, seperti studi 2013 di American Journal of Clinical Nutrition, mengatakan ada hubungan antara konsumsi telur dan peningkatan kejadian diabetes tipe 2.
Di sisi lain, beberapa penelitian, seperti studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal yang sama, menemukan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah di antara pria paruh baya dan lebih tua yang secara teratur mengonsumsi telur.
Studi 2013 menyimpulkan bahwa konsumsi telur dapat dikaitkan dengan penyakit jantung pada penderita diabetes.
Namun, studi lain dalam jurnal pada tahun 2015 menemukan makan dua telur per hari tidak mempengaruhi profil lipid pada orang dengan diabetes Tipe 2.
Lebih banyak penelitian perlu dilakukan sebelum ada kesimpulan pasti tentang hubungan antara konsumsi telur dan diabetes.
Baca Juga : Penampilan Terbaru Arya Permana, Bocah Obesitas Tergemuk di Dunia yang Berhasil Turunkan 102 Kg
3. Jaga konsumsi telur
Sejauh ini, telur memiliki reputasi yang cukup bagus.
Namun, banyak dari makanan yang sering disajikan bersama telur bukan makanan sehat.
Daging asap, kentang goreng, keju dan mentega penuh dengan lemak jenuh yang akan meningkatkan kadar LDL.
Selain itu, menggoreng atau mengocok telur dalam minyak dan mentega juga menambah lemak, dan mungkin lemak jenuh.
Jika ingin menggoreng atau membuat dadar, gunakan sedikit minyak yang sehat seperti minyak zaitun, yang tinggi lemak tak jenuh tunggal yang membantu menjaga tingkat kolesterol.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | healthyeating.sfgate.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR