Nakita.id - Jika Moms hidup atau beraktivitas di kota yang kualitas udaranya buruk seperti karena adanya kabut asap, atau tingkat polusi udara tinggi, tentu setiap hari tubuh akan terpapar polutan.
Sudah cukup banyak penelitian yang mengungkapkan bagaimana pengaruh polusi udara bagi kesehatan, kecerdasan, bahkan kondisi mental.
Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan berhasil mengungkapkan apa yang terjadi pada paru-paru dalam skala molekuler ketika kita bernapas dalam udara yang kotor.
Baca Juga : 5 Sumber Polusi di Dalam Rumah yang Sering Terabaikan, Catat!
Menggunakan spektometri massa (alat yang dipakai untuk menentukan massa atau molekul), para ilmuwan mengamati sistein asam amino (yang mirip dengan protein paru) dan mencampurnya dengan molekul ozon dalam lingkungan yang dikontrol.
Ternyata, ozon atau asap yang berinteraksi dengan protein paru akan menghasilkan efek sesaat dan juga melepaskan radikal bebas.
Baca Juga : Risiko dan Penyebab Pubertas Dini Pada Anak Perempuan, Moms Harus Tahu
Radikal bebas juga dikatikan dengan kerusakan oksidatif dan penuaan.
Zat ini juga berdampak buruk bagi kesehatan, bahkan dikaitkan dengan terjadinya kanker dan penyakit jantung.
"Tak ada yang menyadari bahwa kita bisa membentuk radikal bebas dari reaksi protein dan ozon. Radikal bebas bisa menyebabkan berbagai perubahan kimia. Jika tidak terkontrol zat ini bisa merusak sistem," kata Profesor Richard O'Hair, ketua peneliti.
Baca Juga : Awas, Ini Risiko Bila Si Kecil Terpapar Udara Kotor di Dalam Rumah!
Ia menjelaskan, ketika radikal bebas terbentuk dalam tubuh, misalnya di lapisan paru, akan terjadi kerusakan yang dapat menyebabkan inflamasi dan kesulitan bernapas.
"Jika ada kerusakan radikal bebas di protein paru, kemungkinan tidak bisa dipulihkan. Tidak ada obat yang manjur untuk mengatasi kerusakan itu. Ozon adalah hasil dari polusi, jadi kita harus lebih proaktif untuk mengurangi asap dan kadar polusi," katanya.
Bagaimana melindungi diri Moms dan keluarga dari polusi udara?
Baca Juga : Jangan Berteriak, Lakukan Hal Ini Bila Si Kecil Suka Menggigitl
"Jika Anda tinggal di kota besar, Anda dapat mengurangi ekspos terhadap polusi udara dengan membatasi waktu di dalam mobil, yang tersisa di dalam ruangan selama hari yang panas, biasanya sore dan menjelang malam, dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas luar ruangan," kata Wongtrakool dari Emory.
Edward Postlethwait, PhD, dari University of Alabama, Birmingham, dan rekannya, Michelle Funucchi, PhD, menyarankan berolahraga di pagi hari, dan jika Moms punya pilihan, minimalkan aktivitas di luar rumah dalam 500 kaki dari jalan raya yang sibuk.
Baca Juga : Goodbye Rambut Tipis dan Licin, Tumbuhkan Rambut Tebal Dengan Bahan Ini
Dan yang tak kalah penting ialah, ventilasi di rumah pun harus baik. Karena sirkulasi udara juga menentukan kadar udara yang sehat di dalam rumah.
"Miliki dapur berventilasi baik," tambah Funucchi.
"Perhatikan peringatan kualitas udara. Pada tingkat tertinggi, jangan berolahraga di luar dan meminimalkan waktu Anda di luar."
Source | : | WebMD,Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR