Nakita.id - Setiap ibu menyusui akan tahu betapa perjalanan menyusui bisa diibaratkan seperti rollercoaste. Terkadang berada di puncak, terkadang pula Ibu bisa berada di titik terendah sepanjang waktu walau pada akhirnya berhasil melewatinya.
Jadi untuk membantu Ibu menikmati pengalaman menyusuinya, berikut daftar tiga masalah menyusui yang umum terjadi dan bagaimana cara mengatasinya dari Spesialis Menyusui, Tessa Webb Lyman, agar Ibu bisa mendapatkan panduan terbaik!
Baca juga : Terungkap, Ini 7 Hambatan Saat Menyusui yang Sering Terjadi
1. Saluran yang tersumbat
Salah satu masalah menyusui paling umum yang dihadapi seorang ibu adalah 'saluran tersumbat'. Untuk diketahui, saluran adalah tabung kecil yang membawa ASI dari jaringan jauh di dalam payudara ke puting susu Ibu. Bila ada saluran yang tersumbat, itu berarti susu tidak mengalir dengan baik di bagian payudara.
Hal ini menyebabkan ASI kembali ke belakang dan menyebabkan kelengketan dan ketidaknyamanan. Lalu apa yang menyebabkan saluran menjadi tersumbat?
Tessa menjelaskan, saluran yang tersumbat cenderung terjadi saat ibu yang sedang menyusui berusaha memberikan ASI terlalu banyak. Ibu juga suka menyibukkan diri dan melakukan berbagai kegiatan mengasuh anak selain menyusui bayi dan mengelola pekerjaan rumah tangga. Hal ini tentu saja mengakibatkan ibu tidak menjaga dirinya sendiri, tidak beristirahat dan menghidrasi dirinya secukupnya.
Kabar baiknya adalah saluran yang tersumbat adalah masalah menyusui umum yang bisa Ibu selesaikan dengan mudah. Tessa menyarankan agar Ibu sering menyusui bayi di sisi yang sakit, sambil mendorong area yang tersumbat dan mencoba menarik sumbatan ke arah puting susu.
Untuk meredakan rasa sakit, kompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui. Memang, menyusui dari payudara yang tersumbat akan terasa menyakitkan, namun Ibu perlu bekerja keras untuk membuka sumbatan sebelum berubah menjadi infeksi.
Tessa memperingatkan untuk tidak mengabaikan sisi payudara yang tidak sakit untuk memberi bayi makan. Intinya lakukan pemberian ASI bergantian antar setiap sisi payudara.
Baca juga : 4 Tantangan yang Bikin Ibu Gagal Menyusui
Selain itu, Ibu bisa mencoba mengarahkan dagu bayi pada lokasi penyumbatan atau bahkan hanya berubah dari posisi menyusui Ibu yang biasa untuk melihat apakah hal ini sedikit membantu.
Jika memungkinkan, mintalah pasangan untuk memijat penyumbatan saat Ibu menyusui atau memompa ASI. Untuk kasus yang parah, ada spesialis pijat payudara yang memang tersedia di rumah sakit atau bidan terdekat.
Jangan terlalu sering mengenakan bra ketika sedang aktif menyusui karena siapa tahu penyebabnya justru karena hal ini.
Jika Ibu demam, jangan panik. Ini bukan indikasi untuk segera mendapatkan antibiotik dokter, melainkan tanda bahwa tubuh Ibu sedang bekerja untuk melawan infeksi. Yang perlu Ibu lakukan adalah istirahat lebih lama. Jika demam bertahan lebih dari tiga hari, cek kesehatan ke dokter!
2. Terjadi pembengkakan
Sebagian besar ibu menyusui pernah mengalami pembengkakan pada waktu tertentu. Menurut Tessa, hal ini biasanya terjadi pada masa-masa awal ketika sedang memompa ASI karena belum terbiasa dengan cara yang tepat.
Wajar bila seorang ibu ingin agar persediaan ASI nya cukup untuk si bayi. Untuk itu, mereka kerap memompa ASI agar bayinya tidak kelaparan saat ditinggal pergi.
Untuk menghindari pembengkakan, Tessa mengingatkan bahwa pompa ASI menggunakan tangan adalah teman terbaik seorang ibu untuk menghindari pembengkakan di payudara.
Baca juga : Foto Ini Menunjukkan Kenyataan Menyusui yang Sebenarnya
Untuk diketahui, Ibu dari bayi yang baru lahir harus memberi makan atau memompa ASI setidaknya 8 sampai 12 kali dalam jangka waktu 24 jam.
3. Infeksi jamur
Thrush adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh organisme Candida Albicans yang bisa terjadi pada puting susu atau jaringan payudara. Jika Ibu memiliki rasa sakit pada puting yang tidak hilang terutama saat menyusui, Ibu perlu periksa ke dokter.
Diagnosis dan pengobatan awal puting susu dan payudara akan membuat perbedaan besar dalam memperbaiki perjalanan menyusui kita.
Kondisi ini juga cenderung menyerang setelah penggunaan antibiotik selesai, karena obat tersebut cenderung menghilangkan semua bakteri baik bersama dengan yang buruk, sehingga memberi kesempatan jamur Candida tumbuh dan berkembang biak.
Solusi untuk masalah jamur harus dilakukan melalui konsultasi dengan profesional medis dan mungkin melibatkan anti-fungals oral.
Ibu bisa membeli krim di apotek seperti Miconazole atau Gentian Violet untuk pilihan yang lebih alami. Pastikan juga mengganti botol, dot, empeng, atau mainan lain yang sering masuk ke mulut bayi.
Perlakuan lembut juga diperlukan untuk pemakaian bra, bantalan menyusui, baju tidur atau hal lain yang berhubungan dengan puting susu Ibu.
Baca juga : Menyusui Dapat Membantu Ibu Cepat Pulih Setelah Melahirkan
Banyak ibu menemukan bahwa perubahan dalam diet dengan berfokus pada kesehatan usus secara umum, menghilangkan atau mengurangi gula, dan minum beberapa cuka sari apel dalam air sebelum makan dapat membuat perbedaan besar.
Yang terakhir, dengan menambahkan probiotik tepat waktu juga bisa membantu dalam mengatasi masalah menyusui yang sering Ibu alami sendiri. (*)
Pentingnya Berbuka Puasa dengan Makanan Ramah Lambung, Kunci Kesehatan dan Kenyamanan Pencernaan
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR