Menurut pakar biologi, kecemburuan, rasa tak terima, dan juga rasa tak puas memicunya.
Untuk seorang pelaku perselingkuhan, ia merasa tak puas apabila pasangannya tak mau diceraikan, sehingga ia memilih membunuh sang istri lantaran sudah tak mau hidup bersama.
Sebaliknya, bila seseorang sudah diselingkuhi, rasa cemburu dan amarah melambung di pikirannya.
Peran cemburu dan amarah kuat dalam dirinya dan akan berlanjut, terlebih lagi bila pasangan taka da itikad baik untuk memperbaiki kesalahannya.
Rasa tak dihargai sebagai pasangan dan juga rasa ketidakadilan akan membuatnya melakukn hal yang terlampau batas, salah satunya pembunuhan.
Tindakan egois seperti itu tak bisa diremehkan dan memang harus ditanggulangi sejak awal.
Tak melihat bagaimana kekuatannya, baik perempuan atau laki-laki, hal tersebut akan dilakukan demi memuaskan hasrat emosinya yang sudah tak bisa dibendung lagi.
Adanya perasaan takut justru akan memicu seseorang melakukan kekerasan yang serius bahkan mengancam keselamatan.
Baca Juga : Selalu Menuntut Hidup, Seorang Petani Bunuh Istrinya! Dampak Ketidakpuasan Rumah Tangga Rentan Pembunuhan
Akan tetapi, ketidaksetiaan sebenarnya tidak jadi realistis bahwa akhirnya justru akan memicu kekerasan dan pembunuhan.
Adanya dukungan dari pihak lain juga disinyalir menjadi alasan seseorang nekat melakukan kekerasan hingga pembunuhan.
Pada dasarnya, amarah bisa saja tak terbendung, ketika seseorang merasa tak agi dihargai dan juga tak bisa melakukan hal lain.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com,Daily Mail,psychology today |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR