Secara tidak langsung, anak akan berpikir 'oh makanan itu bisa bikin aku jadi tenang'. Mindset ini yang harus diubah", tegasnya.
Makan satu potong kecil cokelat untuk menanangkan hati saat stres sebenarnya tidak sepenuhnya salah Moms, namun sebaiknya tidak berlebihan.
Jika dibiarkan, makan saat stres atau emotional eating bisa menimbulkan gangguan makan lain yang lebih parah seperti binge eating, compulsive eating bahkan yang lebih parah bulimia.
"Binge eating adalah kondisi seseorang makan dengan kalap dan berlebihan, setelahnya memang ia akan merasa bersalah tetapi orang ini tidak langsung melakukan cara untuk memperbaiki pola makan seperti itu.
Baca Juga : Tak Hanya Petai dan Jengkol, 5 Makanan Ini Ternyata Sebabkan Bau Mulut
Nanti setelah melakukan diet dan berat badan turun, ia kembali melakukan pola makan serupa dan biasanya siklus ini akan terus berlangsung," tutur Tara.
Ada juga compulsive eating, yaitu lapar mata dimana seseorang sulit mengendalikan diri terhadap makanan enak dengan anggapan makan adalah hal yang menyenangkan dan tidak layak ditolak.
"Boleh makan untuk menghibur diri, tetapi kenali dengan baik lapar karena memang ingin makan atau psikologisnya yang lapar," pungkas Tara.
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR